Quantcast
Channel: The Bride Dept
Viewing all 1404 articles
Browse latest View live

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Estate, Bali

$
0
0

“I guess we belong to the new category of digital generation. We have first got in touch on the Internet! Our first date was in a museum in Paris,” ujar Ayu membuka ceritanya.

Awal perkenalan Ayu dengan Aurelien, yang kebetulan merupakan pria berkewarganegaraan Perancis, terjadi melalui Internet. Bisa dibilang Ayu dan Aurelien merupakan bagian dari generasi digital yang hidup di era dimana hampir semua hal dapat dilakukan melalui Internet. Jarak kini bukan halangan untuk berkenalan dengan teman baru dari negara lain, bahkan bukan menjadi halangan untuk berkenalan dan bertemu dengan jodoh kita.

Ayu dan Aurelien berhasil membuktikan hal tersebut, karena hubungan mereka yang berawal dari perkenalan singkat melalui Internet ini, dapat dijalani dengan serius oleh keduanya. Dimulai dengan kencan pertama ke salah satu museum di Paris, hubungan Ayu dan Aurelien pun berlanjut dengan kencan-kencan berikutnya, sampai akhirnya komitmen yang kuat diantara mereka berhasil mengantarkan mereka ke jenjang yang lebih serius, dan baru-baru ini, Ayu dan Aurelien melangsungkan acara pernikahan mereka yang cantik dan intimate di Uluwatu, Bali.

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

“We have chosen Bali because it’s a good place for our family and friends that were coming from all over the world,” ujar Ayu. Ayu sengaja memilih Bali karena menurutnya Bali merupakan lokasi yang paling cocok untuk menggelar acara pernikahan yang mengundang keluarga dan teman-teman yang sebagian besar datang dari negara lain.

Secara khusus Ayu memilih untuk menyelenggarakan acara pernikahannya di Uluwatu, karena menurutnya, Uluwatu merupakan salah satu area di Pulau Bali yang memiliki pemandangan sangat cantik, suasanya juga tenang, dan jauh dari keramaian, We love Uluwatu because it has an amazing view and it’s far from the crowded and hectic area. We wanted the wedding to be intimate; we wanted to celebrate our wedding only with close friends and family,” ujarnya.

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

Ia juga menginginkan acara pernikahan yang intimate dengan kehadiran sahabat dan keluarga dekat mereka berdua. Oleh karena itu ia menjatuhkan pilihannya pada Khayangan Uluwatu yang tidak hanya memiliki view yang sangat cantik, tapi juga memiliki dekorasi yang bergaya tradisional Jawa. “Khayangan was perfect, not only the view was amazing, but the Javanese architecture also linked to my family heritage,” ujar Ayu.

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

Dalam mempersiapkan acara destination wedding di Bali, Ayu mengaku ia menghadapi tantangan tersendiri karena ia hanya dapat mempersiapkan dan mengatur semua hal untuk acara pernikahannya dari lokasi yang cukup jauh dari Bali. Namun untuk memastikan persiapan dapat dilakukan dengan lancar, Ayu meminta bantuan dari salah satu wedding planner di Bali yang sukses membantu semua proses persiapannya dari awal sampai di hari-H, “Luckily I had the best wedding planner that helped me to get through the planning process,” ujar Ayu,

Hal lain yang menurut Ayu cukup menantang adalah proses merencanakan acara pernikahan yang bisa mewakili dua kebudayaan dan latar belakang keluarga yang berbeda, yaitu Indonesia dan Perancis, “It was a challenge to create a wedding that works for both our culture, Indonesian and French,” tutup Ayu. Ia bersyukur karena acara pernikahannya berlangsung dengan lancar dan dapat menjadi acara yang menyatukan dua budaya yang berbeda.

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

Menurut Ayu, ada 3 vendor yang menurutnya paling membantu dalam pelaksanaan acara pernikahannya:

  1. Bali Dream Day

“My wedding planner, Kiki from Bali Dream Day. Without her I wouldn’t be able to organize this beautiful wedding.”

  1. Khayangan

“Amazing location and great service.”

  1. Iluminen

“Thank you Iluminen for capturing every moment.”

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

Tidak ketinggalan Ayu juga memberikan tips buat kamu yang sedang mempersiapkan acara pernikahan:

“Take a year! It was one of the biggest decisions. Places are normally booked out from a year or even two years in advance, choose a great wedding planner, the one that you have a good feeling with, the one that listens and actually texts you back. Create a perfect party for the guests, but most importantly, it’s your wedding. Make it meaningful and fun for you (We finished ours in a pool party with our friends!)”

Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Uluwatu, Bali

The post Ayu and Aurelien: An Intimate Destination Wedding at Khayangan Estate, Bali appeared first on The Bride Dept.


Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo

$
0
0

“Sehari setelah kita bertemu, dia follow akun Instagramku, entah tau dari mana. Memang, pas pertama kali bertemu dan ngobrol, aku merasa klik, tapi aku enggan peduli karena dia pun sudah punya pacar,” cerita Gabby mengenai pertemuan pertamanya dengan sang suami, Hugo.

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

Satu bulan setelah pertemuan tersebut, Gabby berlibur ke Australia. Momen liburannya pun ia bagikan di akun Instagramnya yang sempat beberapa kali dikomentari oleh Hugo. Usut punya usut, ternyata di momen tersebut Hugo sudah sendiri. Sepulangnya ke Indonesia, Gabby dan Hugo merencanakan momen untuk bertemu.

“Tanpa sengaja, kita memulai obrolan lagi, jalan bareng, chatting dengan intens, sampai akhirnya ia menyatakan perasaannya kepadaku. Menurutku, jarang ada bule yang seperti itu.” cerita Gabby.

Awalnya, sulit bagi Gabby untuk mempercayai hubungannya dengan Hugo meski sejak awal mereka sama-sama terbuka bahwa mereka mencari sebuah hubungan yang serius. Sejak awal, Hugo memang sudah mendekatkan diri dengan keluarga Gabby. Pada satu waktu mereka makan malam bersama dengan keluarga Gabby, Hugo menceritakan kehidupannya, masa lalunya, dan keinginan masa depannya untuk menikahi Gabby.

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

“Percaya nggak percaya, mamaku punya sixth sense di mana dia bisa membaca karakteristik orang. Di situ, dia melihat ketulusan Hugo dan dia mengapresiasi bagaimana usaha Hugo untuk bertemu keluarganya dan menjelaskan mengenai kehidupannya secara terbuka. Intinya, saat itu, aku tau dia akan melamarku, tapi aku nggak tau kapan.” cerita Gabby.

Pada saat itu, Hugo bekerja sebagai chef di salah satu hotel. Dalam karirnya, Hugo tidak memiliki jam atau waktu kerja yang pasti, ia bisa saja kerja di akhir pekan. Waktu itu, tepat satu bulan setelah berpacaran, Hugo bilang bahwa ia harus bekerja setengah hari pada hari minggu itu. Hari itu berjalan normal, mereka mengisi hari dengan menonton film di Senayan City dan sempat ngopi santai di sebuah kafe.

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

“Tiba-tiba, mami SMS menyuruhku pulang. Aku tidak punya pikiran aneh karena memang akhir-akhir ini mami lagi manja dengan anaknya. Akhirnya, Hugo mengantarku pulang. Sampai di rumah, ketika kita menaiki tangga, tangga rumahku sudah dipenuhi dengan kelopak bunga mawar dan lilin. Aku kaget dan bertanya ke Hugo, dia hanya menjawab ‘nggak tau’,”

Sampainya di lantai dua, orang tua dan kakak Gabby sudah berbaris, sudah ada komputer dengan layar yang terhubung FaceTime dengan sang adik yang tinggal di Manado, lalu ada sang adik bungsu yang sibuk merekam video, dan dua sahabat Gabby di sana.

“Aku menangis. Aku memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan papa, namun di situ, Hugo merealisasikan keinginanku untuk menyatukan kembali keluargaku sehingga ia mengikutsertakan papaku ke acara lamaran tersebut. Intinya, dia membawa semua orang penting dalam hidupku,” cerita Gabby.

Di momen itu, sang papa memberikan kotak cincin ke Hugo dan sang mama menyerahkan sebuah bouquet bunga ke Hugo. Saat itu pula, Hugo berlutut dan bertanya, “Will you marry me?” yang hanya dijawab dengan muka terkejut dan air mata bahagia dari Gabby. Sampai momen sang adik teriak, “Mbak, jawabannya apa!”, di situlah Gabby menyadari bahwa ia belum menjawab yang diikuti dengan jawaban “ya ya ya” sambil memeluk Hugo.

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

Gabby dan Hugo memiliki waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan acara pernikahannya karena Hugo mendapatkan pekerjaan di negara lain.

Gabby dan Hugo sama-sama menginginkan pesta pernikahan internasional, yang intim, dengan dekorasi sederhana yang bisa membuat mereka mingle dengan para tamu undangan. Kebetulan, mereka mendapatkan tawaran venue langsung dari Duta Besar Argentina untuk mengadakan pernikahan di kediaman tersebut karena  mereka sangat puas dengan hasil kerja Hugo.

“Aku bangga, Hugo, orang Argentina bisa mengucapkan kalimat ijab kabul hanya satu kali dalam satu nafas, menggunakan Bahasa Indonesia pula yang ia pelajari satu malam sebelum hari pernikahan.”

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

Top 3 vendor:

1. Akuwedding

“Dari awal meeting, aku melihat anggota timnya masih muda, jadi mereka bisa mengerti konsep yang aku inginkan dan bisa memberikan masukan yang pas. Timnya juga fleksibel dan bisa mengakomodir aku yang agak pelupa, misalnya aku minta suatu hal, lalu 20 menit kemudian aku minta lagi, nanti satu jam kemudian minta hal yang berbeda. Kita memang tidak banyak melakukan technical meeting, tapi saat bertemu, mereka sudah melakukan hal yang aku minta dan dapat mereka organisir dengan baik.”

2. Debby Hardinata & Gaze Tailor

“Aku tidak membayangkan bagaimana pernikahanku tanpa mereka. Mereka adalah pasangan suami istri yang bertalenta. Saat aku melihat dress dan jasnya digantung pada sebuah exhibition, aku langsung jatuh cinta. Aku melakukan sewa perdana untuk dress-ku ke istrinya, dan suaminya membuatkan jas untuk Hugo. Aku mendapatkan harga yang sangat affordable karena wedding fair tersebut. Saat mengenakan dress-nya, aku pun mendapatkan banjir pujian, baik di sosial media dan pada saat hari H langsung. Mereka juga sangat membantu saat aku panik di H-1 acara karena aku tiba-tiba merasa bahwa pakaiannya terlalu terbuka untuk acara ijab kabul. Aku hampir menyewa dress lain, namun ternyata mereka memiliki bolero yang bisa aku pinjam. Hugo pun juga dipinjamkan dasi dan cufflink yang sesuai dengan warna jas. Mereka baik, sopan, fleksibel dan aku sangat merekomendasikan mereka!”

3. @kita.atelier

“Ini juga merupakan salah satu dari banyaknya pujian yang aku dapatkan, ini adalah vendor yang membuatkan baju untuk mama dan adik-adikku. Mereka menerima customize order dan mereka sangat profesional menerima ide dan memberikan masukan. Mereka menyulap sebuah dress menjadi sangat indah. Dan lagi, aku mendapatkan vendor yang fleksibel. Salah satu adikku tinggal di Manado dan tidak memungkinkan untuk melakukan fitting. Tim Kita Atelier memberikan instruksi yang sangat jelas via WhatsApp agar adikku bisa mengukur dari sana. Adikku tiba di Jakarta H-2 dan meminta sedikit perubahan, tim Kita Atelier mampu menyanggupinya tanpa ada masalah.”

Tips untuk brides to be:

“Pergilah ke wedding fair karena akan membantu membuka mata mengetahui hal-hal detail yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pernikahan. Lalu, kita juga bisa mendapatkan penawaran menarik dari tiap-tiap vendor.”

Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo at Kediaman Duta Besar Argentina untuk Indonesia

The post Short-Preparation of The International Wedding by Gabby & Hugo appeared first on The Bride Dept.

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

$
0
0

Sedang merencanakan pernikahan istimewa di pulau Dewata? Banyak alasan mengapa Bali sering menjadi destinasi pernikahan yang paling hits di seluruh dunia. Apa lagi kalau bukan karena keindahan pemandangan serba eksotis ala pantai, nuansa romantis yang tiada duanya, hingga pilihan venue dengan fasilitas yang paling lengkap dan luxurious!

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

Tak jarang, banyaknya pilihan venue pernikahan di Bali akan membuat setiap pasangan kewalahan dalam memilih lokasi yang paling tepat. Seluruh penyedia lokasi pernikahan di Bali akan berlomba-lomba memberikan fasilitas terbaik, namun ada baiknya calon pengantin tetap jeli dalam menjatuhkan pilihan.

Sebagai salah satu wedding venue Bali yang unggul, Tirtha Bali memahami hal-hal penting yang wajib diperhatikan saat merencanakan sebuah “Bali Wedding” yang paling ideal. Hadir dengan konsep yang serba inovatif dan ramah lingkungan, Tirtha Bali menawarkan tidak hanya pilihan wedding venue Bali paling dreamy dan eksklusif, tetapi juga komplit dengan fasilitas untuk tamu undangan.

Bersama ahli dari Tirtha Bali, mari kita cek 4 hal yang wajib diperhatikan saat merencanakan “Bali Wedding” :

1. Lokasi

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

Bali memang terkenal dengan kecantikan alamnya yang mempesona, namun tidak seluruh sudut dari venue atau resor-resor menjanjikan pemandangan paling maksimal untuk pernikahan anda. Penting bagi calon pengantin untuk memastikan bahwa pemandangan yang ada nantinya tidak mengecewakan untuk momen spesial ini.

Berlokasi di Uluwatu, Tirtha Bali sendiri terletak di ketinggian tertentu untuk pemandangan langit biru yang menyatu dengan hamparan panorama laut. Dengan pemandangan Samudera Hindia yang tidak terhalang sama sekali, Tirtha Bali juga didukung dengan dekorasi yang dekat dengan alam dan atmosfir yang tiada duanya.

2. Kualitas Makanan

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

Kalau ada satu hal yang paling diperhatikan oleh tamu undangan, pastinya adalah soal kualitas makanan. Hal ini berarti rasa, mutu dan penyajian harus ekstra sempurna untuk pengalaman dining di sebuah “Bali Wedding” yang tidak terlupakan. Brides juga pasti mau dong, tamu yang sudah hadir tidak merasa kecewa dari segi kualitas makanan?

Chef Ryoichi (asal Jepang) dari Tirtha Bali menyadari pentingnya hal ini dalam acara pernikahan, sehingga tidak heran jika resor ternama ini sering dipuji atas totalitas dalam segi makanan. Hidangan yang unik dengan citarasa pilihan semuanya dikelola dengan higienis dan profesional oleh tim kuliner di bawah supervisi chef internasional Tirtha Bali langsung.

3. Kapasitas Venue

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

Pernikahan di Bali memang dirancang untuk pernikahan yang intimate. The Bride Dept sering lho menemukan pengantin yang harus merelakan venue impiannya karena venue tersebut tidak bisa menampung semua undangannya, ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, poin ini harus diingat ya, brides.

Sedikit saran dari kami, coba deh cek Tirtha Bridal karena mereka memiliki beberapa jenis venue yang memiliki karakteristik dan kapasitas yang berbeda. Dimulai dari Tirtha Uluwatu, Glass House sampai Stone House. Siap- siap  jatuh cinta dengan rangkaian fasilitas dan seluruh fitur yang tersedia di Tirtha Bali!

4. Ramah Lingkungan

4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding

Apakah kamu tahu kalau selebrasi pernikahan dapat menyisakan sampah makanan, bahan baku dekorasi, hingga jenis sisa-sisa lainnya yang cukup fantastis jumlahnya?

Tirtha Bali sendiri mengusung konsep wedding without waste, sebuah ide untuk memperbaiki, menggunakan kembali dan mendaur ulang properti dan barang-barang dekorasi sesuai pedoman hidup ala Jepang. Menganut paham yang dekat dengan alam memang harus dijalani secara menyeluruh. Oleh karena itu, klien Tirtha Bali pastinya dapat menjalani pernikahan yang khidmat dan juga bertanggungjawab terhadap alam indah di pulau Dewata.

The post 4 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Merencanakan Bali Wedding appeared first on The Bride Dept.

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

$
0
0

“Aku adalah tipe orang yang cek dan ricek dulu sebelum setuju dikenalkan dengan seseorang, begitu juga Aiz. Saat itu, kita sama-sama setuju. Aiz mengajak aku bertemu pas satu hari sebelum aku berangkat Umroh.” cerita Marsha.

Setelah pertemuan pertamanya yang direncanakan oleh sahabat Marsha dan adik Aiz, Marsha dan Aiz menjalani masa pendekatan jarak jauh karena Marsha masih berada di Mekkah. Dengan hanya berkomunikasi lewat chatting, keduanya merasa menemukan chemistry dan kecocokan dalam berbagai hal.

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

“Sehari setelah aku pulang, Aiz ke rumahku untuk kedua kalinya. Setelah beberapa kali, Aiz mengutarakan maksud dan tujuannya atas hubungan ini, dan dia juga menanyakan keseriusanku,” cerita Marsha.

Setelah Lebaran, Aiz memutuskan untuk melamar Marsha dan bertemu dengan orang tuanya. Awalnya, ayah Marsha memang sempat ragu karena waktu perkenalan mereka yang masih singkat, kurang dari dua bulan lebih tepatnya. Namun, semuanya berjalan lancar, dari pertemuan keluarga, sampai menentukan tanggal lamaran.

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

“Kata orang, Aiz tidak romantis. Dia jaim di depan orang, tapi sekarang dia beda. Aku juga kebetulan tidak mengambil pusing soal keromantisan, jadi itu bukanlah masalah buatku. Aku bahagia. Walaupun tidak romantis, tapi aku merasakan hubungan yang manis dan menyenangkan. Aiz juga memberikan keyakinan, dan itu juga yang mungkin membuatku tidak mementingkan soal proposal romantis ala film drama,” cerita Marsha.

Proposal romantis yang diberikan oleh Aiz ke Marsha memang beda dan tanpa persiapan seperti kebanyakan pasangan. Satu jam sebelum Aiz bertemu orang tua Marsha, dia mengungkapkan, “sayang, sebelum aku ketemu sama papi mami, aku ingin tanya serius. InshaAllah, ini akan menjadi pertama dan terakhir kali dan satu-satunya di hidup kita. Kamu mau nikah sama aku, bangun tidur, sampai tidur lagi, ketemu aku lagi?” yang cukup membuat Marsha kaget dan memberikan jawaban “ya”.

Rangkaian lamaran berjalan dengan lancar, hikmat dan kental dengan perpaduan kedua budaya: Jawa dan Batak. Rangkaian acara dimulai dari penyambutan keluarga, penyerahan seserahan, perkenalan keluarga, sampai tukar cincin, prosesi memakan ketan unti, dan acara ramah tamah. Prosesi makan ketan unti merupakan salah satu prosesi adat Batak, Tapanuli Selatan. Dalam prosesi ini, ketan putih diberikan kelapa parut di atasnya yang sudah dibumbui gula merah dan dibagikan serta dimakan oleh seluruh keluarga dan tamu undangan.

“Setelah acara, aku dan keluarga juga memberikan kejutan ulang tahun untuk calon suamiku tercinta,” cerita Marsha.

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

Top vendors:

1. Pranata Acara

“Aku dan keluarga memutuskan untuk menggunakan jasa wedding planner untuk seluruh rangkaian lamaran sampai pernikahan karena orang tuaku super sibuk, jadi aku sendiri yang harus mencari informasi dan mempersiapkan semuanya. Sampai saat itu, aku puas dengan jasa Pranata Acara, semua keluh kesah dan printilan bisa mereka provide dengan baik. Aku suka diskusi dengan mereka, bahkan sering kangen dan ingin meeting terus. Awalnya, aku memang sempat ragu menggunakan jasa WO untuk lamaran, aku pikir aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Tapi mungkin, kalau tidak ada mereka, deg-deganku bisa 1000 kali lipat untuk mengurus ini dan itu, apalagi di hari H.”

2. Sentra Bunga

Good job! Satu kata itu yang bisa aku kasih ke vendor ini. Jujur, aku sepuas itu dengan hasilnya, dan on time juga. Owner-nya menanyakan keinginanku sejak awal, dan ia pun bersedia stand by sampai semuanya selesai, itu yang membuatku memberikan poin plus untuk aku yang perfeksionis.”

3. Akasya

“Yang ini tidak perlu dijabarkan panjang lebar lagi! Menu-menunya enak, jadi langganan keluargaku di setiap acara. Aku ngga mau coba yang lain!”

4. Lace by Artkea

“Favoritku! Sejak awal, aku memang sudah tertarik dengan Artkea, sampai akhirnya aku tau kalau ternyata Artkea masih saudaraan dengan keluarga calon suamiku. Alhasil, aku dan keluarga semakin mantap mempercayakan semuanya kepada Artkea, khususnya untuk momen pentingku dan keluarga sampai sekarang. Servisnya memuaskan, dan tokonya juga membuatku nyaman dan betah sampai lupa waktu. Malah membuatku jadi memborong!”

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

Tips untuk brides to be:

“Rangkaian acara lamaran merupakan salah satu momen penting dan inshaAllah menjadi momen sekali seumur hidup. Tentu, semua pasangan akan berusaha memberikan yang terbaik untuk setiap persiapannya, termasuk vendor yang dipilih. Akan ada banyak isu mengenai tiap vendor, oleh karena itu, selain harus banyak riset dan cari informasi sedetail mungkin, carilah vendor yang juga ditangani atau dikerjakan langsung oleh owner-nya. Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat dan deliver request kita yang tepat. Ini dapat meminimalisir kesalahan dan miskomunikasi antara vendor dan klien.

Persiapan yang matang dan mengandalkan vendor yang tepat dapat membantu kita lebih tenang, apalagi menjelang hari H. Prinsip ini bisa menghindari bridezilla syndrome untuk selanjutnya. Yang terpenting, buat acara sesuai dengan yang kamu dan pasangan inginkan. Saling pengertian, dukung satu sama lain, dan buatlah keputusan yang adil di setiap pertimbangan Jangan khawatir, keluarga dan sahabat akan selalu mendukung.”

Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz

The post Perpaduan Jawa dan Batak di Acara Lamaran Marsha & Aiz appeared first on The Bride Dept.

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

$
0
0

Dinda pertama kali mengenal Abi sebagai mantan pacar sahabatnya. Saat Abi masih pacaran dengan sahabatnya, Dinda mengaku kalau ia sebenarnya belum pernah sekalipun bertemu dengan Abi karena menurut cerita, Abi adalah sosok yang pemalu, “jadi sebenarnya aku hanya tahu mengenai Abi, tapi belum pernah bertemu dan berkenalan secara langsung,” cerita Dinda.

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

Perkenalan langsung dengan Abi terjadi sekitar 3,5 tahun yang lalu disaat Dinda kala itu sedang berstatus single. Sahabat Dinda, yang adalah mantan pacar Abi, kebetulan saat itu sedang merencanakan acara pernikahannya, dan tiba-tiba saja mencetuskan ide untuk menjodohkan Dinda dengan Abi. “Awalnya aku merasa awkward karena rasanya pasti akan aneh kalau pacaran dengan mantan sahabat sendiri,” ujar Dinda. Karena alasan itu juga lah, Dinda akhirnya menolak ide sang sahabat.

Dua bulan setelahnya, saat Dinda sedang jalan dengan sahabatnya ke Plaza Senayan, tiba-tiba saja Abi datang menyusul yang akhirnya memberikan kesempatan untuk Dinda berkenalan secara langsung dengannya. Sempat kembali mengatakan kalau ia tidak mau dijodohkan karena khawatir akan menimbulkan perasaan aneh dan ragu kepada sahabatnya, sang sahabat justru mendukung dan meminta Dinda untuk coba mengenal Abi lebih jauh dan coba untuk ngobrol dulu, siapa tahu Dinda dan Abi menemukan kecocokan.

Tidak disangka, empat bulan setelah perkenalan langsung itu dan setelah mereka melakukan pendekatan selama kurang lebih empat bulan, Dinda merasa banyak menemukan kecocokan dengan Abi, dan akhirnya mereka berdua pun mulai pacaran, ”akhirnya setelah empat bulan pendekatan aku merasa cocok dengan Abi dan the rest is history,” kenang Dinda.

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

Sweet proposal yang dilakukan Abi mungkin bisa dibilang sebagai fail proposal yang berakhir menjadi sweet proposal. Abi kebetulan bekerja sebagai seorang pilot yang membuatnya jarang berada di Jakarta. Suatu malam, tepatnya Jumat malam, Abi sedang berada di Jakarta dan ingin mengajak Dinda untuk malam malam bareng. Kebetulan di hari itu Dinda sedang sibuk di kantor dengan jadwal meeting yang padat dari pagi hingga malam hari. Menyesuaikan dengan jadwal Dinda yang padat, Abi tetap mengajak Dinda dinner, tapi late dinner pukul 11 malam, yang langsung ditolak oleh Dinda karena merasa sudah lelah bekerja seharian, “I said no and I just want to go home and have some sleep,” ujar Dinda.

Setelah Dinda menolak ajakannya, malam itu Abi sebenarnya tetap memaksa mengajak Dinda untuk dinner, tapi karena Dinda tetap menolak, akhirnya acara makan malam pun dibatalkan. Tapi yang Dinda tidak tahu adalah kalau ternyata malam itu Abi sebenarnya sudah berencana untuk melamar Dinda dan sudah membeli dan menyiapkan cincin sejak beberapa waktu sebelumnya. Namun karena tidak jadi makan malam bersama, Abi pun akhirnya membuat rencana baru dan melamar Dinda di dalam mobil, “he proposed to me in his car with a sweet speech and everything, dimana menurut aku jadi lebih sweet, karena lebih intimate dan private, and then I naturally said yes to him,” kenang Dinda.

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

Momen lamaran itu pun menjadi awal proses persiapan acara lamaran keluarga, dimana Dinda dan Abi menginginkan acara lamaran keluarga yang sederhana dan kekeluargaan. Untuk warna, Dinda ingin mengangkat warna kesukannya yaitu Ungu/Lilac, walaupun menurutnya karakter pribadinya yang agak tomboy membuatnya kurang cocok menggunakan warna yang berkesan manis seperti warna Ungu/Lilac. Tapi bagi Dinda, acara lamaran ini merupakan momen once in a lifetime yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk tampil manis untuk sehari dengan mengenakan busana berwarna lilac dan dekorasi ruangan yang juga berwarna senada. “Untung Abi juga mau menggunakan pakaian tenun berwarna ungu, hehe..” tambah Dinda.

Acara lamaran keluarga berjalan sesuai rencana dengan suasana yang sederhana dan kekeluargaan. Tapi dari seluruh rangkaian acara, ada satu momen yang paling berkesan untuk Dinda, dan momen itu adalah momen disaat Abi menyampaikan speech yang ditujukan kepada Ayah Dinda untuk secara resmi melamar Dinda. Abi yang Dinda kenal selama ini adalah Abi yang cuek dan tidak romantis sama sekali, jadi mendengar Abi menyampaikan speech yang manis saat melamarnya membuat Dinda merasa sangat terharu, “karena hampir empat tahun pacaran, Abi irit banget menyampaikan hal-hal yang romantis,” kenangnya lagi.

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

Berikut top 3 vendor pilihan Dinda untuk acara lamarannya:

  1. Journal Portraits

“Super baik, aku suka banget dengan hasilnya dan menurut aku video-video yang dibuat oleh Journal sangat menyentuh hati karena berhasil meng-capture sweet moments saat acara.”

  1. Ayura

“Hasil make-up Yura bagus banget karena sangat soft tapi berhasil meng-enhance wajah kliennya.”

  1. Classy Tent Décor

“Hasilnya bagus, tim-nya sangat responsif dan yang paling penting, budget friendly!”

Buat kamu yang sedang mempersiapkan acara lamaran, simak juga tips dari Dinda berikut, ya!

“The tips probably to choose your battles and don’t fuss over the smallest things, karena untuk lamaran ini aku tidak memakai jasa WO jadi semua aku kerjakan sendiri. Luckily I have 3 sisters, all of whom are very helpful dari mulai melakukan riset mencari vendor sampai D-day memastikan semua sudah terpasang dengan baik. Kalau mau semua dibuat detail, menurut aku yang paling penting dan memorable adalah suasana saat acara lamaran itu sendiri. Jadi nikmati saja prosesnya, don’t fuss over the smallest things, don’t forget that the point of this engagement is to unite two families with love and don’t forget to pray.”

Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi

The post Acara Lamaran Manis dengan Sentuhan Warna Lilac ala Dinda dan Abi appeared first on The Bride Dept.

Lamaran Bertema “Traditional Cantonese” dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David

$
0
0

Cerita awal perkenalan Tjiang dengan David seperti layaknya rahasia alam semesta yang mempertemukan mereka berdua secara tidak sengaja. “Percaya atau tidak, aku dan David sama-sama strangers. Kami tidak saling mengenal, kami bahkan tidak memiliki mutual friend sama sekali,” ujar Tjiang memulai ceritanya.

Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement

Semua dimulai di tahun 2015 silam saat Tjiang sedang mengunjungi salah satu festival musik yang diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, dimana ia akhirnya bertemu dan berkenalan dengan seorang teman baru. Setahun berselang, Tjiang dihubungi oleh temannya itu yang menawarkan Tjiang untuk menjadi talent di sebuah video commercial, yang disambut positif oleh Tjiang. Saat sedang persiapan shooting video tersebut, Tjiang di makeup oleh salah seorang MUA yang menurut Tjiang hasil makeup-nya sangat bagus dan spontan Tjiang pun mengatakan, “Teteh makeup-nya bagus. Nanti pas aku nikah, tolong make-up-in aku ya!” yang langsung dijawab oleh sang MUA, “Emang sudah ada calonnya?” dan dijawab santai oleh Tjiang, “belum, tapi jaga-jaga aja dulu, hehe..”

Obrolan santai itu ternyata tidak berhenti disitu, karena kemudian sang MUA memperkenalkan salah satu sahabat baiknya kepada Tjiang, dan sahabat baiknya itu bernama David Chrisnanto, pria yang baru-baru ini melamar Tjiang dengan sweet dan funny proposal, calon suami Tjiang yang baru-baru ini menggelar acara lamaran keluarga yang intimate dan kekeluargaan.

Seminggu setelah perkenalan itu, David langsung mengutarakan perasaannya kepada Tjiang dan tanpa berlama-lama mereka pun berkomitmen untuk menjalani hubungan dengan serius, sampai akhirnya hari lamaran pun bisa terselenggara.

Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement

Semua proses yang berjalan dengan sangat cepat dan lancar membuat Tjiang selamanya berterima kasih kepada Tuhan dan alam semesta. Semua proses yang dijalani tanpa rencana, mulai dari acara Festival Musik, pertemuannya dengan teman baru yang akhirnya bisa bekerja bersama dan mempertemukannya dengan MUA, sampai akhirnya ia bisa bertemu dan berkenalan dengan David, merupakan cerita indah tersendiri yang akan dikenang selamanya, “yang namanya jodoh memang akan selalu ada jalan untuk dipertemukan,” tambah Tjiang.

Menurut Tjiang, David bukanlah sosok pria yang romantis. Tjiang melihat David sebagai sosok yang lucu dan senang bercanda, walaupun terkadang ada momen dimana David selalu mengusahakan yang terbaik dan berusaha memperlakukan Tjiang sesuai keinginan Tjiang. Karena itu, ketika momen sweet proposal David pun tetap melucu. Suatu malam ia datang ke rumah Tjiang sambil beradegan pura-pura jatuh dan pingsan. Setelah Tjiang menghampiri, David langsung berlutut dan mengucapkan satu kalimat yang tidak akan pernah dilupakan oleh Tjiang, “Maukah kamu menghabiskan sepanjang hidup kamu dengan saya?” yang disambut dengan jawaban “Ya” oleh Tjiang, “bagaimana aku bisa tidak menjawab ya,” kenang Tjiang.

Setelah momen sweet proposal itu, Tjiang dan David kemudian mulai merencanakan acara lamaran resmi keluarga. TJiang sendiri mengaku ia memiliki banyak keinginan untuk acara lamarannya, karena menurutnya momen ini adalah momen sekali seumur hidup. Untuk itu ia mulai mencari vendor yang terbaik dan ingin memastikan ia memberikan penampilan terbaiknya. Tapi dibalik itu semua, ia juga menyadari bahwa angan-angan harus tetap sejalan dengan realita yang ada, dan ia pun mulai berdiskusi dengan David mulai dari menentukan konsep acara sampai dengan adat dan budaya yang akan diangkat. Karena Tjiang berasal dari keluarga Chinese, akhirnya mereka memutuskan untuk menyelenggarakan acara lamaran dengan mangangkat tradisi dan budaya Tionghoa.

Acara lamaran dengan tradisi Tionghoa di Indonesia biasa disebut dengan Tingjing, Tinghun, dan Sangjit. Ketiganya memiliki arti yang berbeda namun karena Tjiang, David, dan pihak keluarga sama-sama ingin menyelenggarakan acara lamaran dengan konsep yang modern namun tetap mengangkat budaya Tinghoa, mereka menggabungkan ketiga konsep tersebut menjadi satu, dengan menjalankan ketiga prosesi berikut:

  • Tingjing: Ibu dari David memakaikan kalung kepada Tjiang.
  • Tinghun: Prosesi saling betukar cincin dan Ibu Tjiang memakaikan cincin di jari David.
  • Sangjit: Proses pemberian seserahan dari pihak keluarga Pria kepada Wanita, dan sebaliknya.

Sesuai dengan keinginan Tjiang untuk menggelar acara lamaran yang hangat, intimate dan kekeluargaan, rencana awal untuk menyelenggarakan acara di restoran pun akhirnya dibatalkan dan memilih untuk mengadakannya di rumah kediaman keluarga Tjiang. “Kami ingin menciptakan suasana kekeluargaan dan nyaman, yang hadir pun hanya keluarga dan kerabat dekat. Kesan intimate yang kami miliki rasanya cukup memeriahkan rangkaian acara. Rasanya ingin langsung menikah saja, karena memang suasana yang intimate penuh canda tawa seperti inilah yang ingin kami rasakan di acara pernikahan kami nantinya,” ujar Tjiang.

Momen yang paling berkesan dari rangkaian acara lamaran Tjiang dan David adalah proses dimana Tjiang dan David meyakinkan diri mereka masing-masing untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Selain itu, Tjiang juga baru mengetahui bahwa David ternyata sudah membeli cincin tunangan untuk Tjiang setahun sejak mereka mulai berpacaran. Tjiang juga akan terus mengenang ucapan David kala itu, “membeli cincin tidak semudah memberi, karena membutuhkan keyakinan, kesiapan dan ketetapan hati,” kenangnya.

Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement

Berikut top vendor pilihan Tjiang:

  1. Vendor Attire @svarna_byikatindonesia by @didietmaulana

“Pertama kali bertemu dengan Mas Didiet saat momen fitting baju kami yang kedua, rasanya sungguh kagum sekali melihat bagaimana Mas Didiet sungguh detail dalam memproses sebuah pakaian untuk setiap pelanggannya. Saya tidak pernah berhenti kagum melihat bagaimana Mas Didiet mengukur dan merombak setiap detail baju yang akan kami kenakan nanti. Mas Didiet selalu memberikan yang terbaik dengan idealisme yang tinggi.”

  1. Vendor Catering @alscateringid

“Hanya satu yang selalu terngiang di telinga kami dan para undangan yang hadir, “Tji, makanannya enak banget!.” Sebagai tuan rumah siapa yang tidak bahagia mendengar feedback yang positif dari apa yang sudah kami siapkan untuk kesuksesan sebuah acara. Alscatering memberikan layanan yang terbaik dengan kualitas makanan yang sudah tidak perlu diragukan lagi rasanya. Pelayanannya pun ramah! Definitely will be my favorite catering vendor ever! Terbaik!”

  1. Vendor dekorasi @loonsandbanes_bdg

“Pertama kagum dengan vendor ini karena loonsandbanes selalu memiliki ide-ide unik untuk semua jenis dekorasi yang mereka ajukan. Aku hanya ingin dekorasi yang bertema Traditional Cantonese, dan voila! Setiap backdrop, baik di luar maupun di dalam menjadi spot foto favorit yang indah bagi kami sebagai pasangan maupun bagi tamu yang datang. Mereka juga sangat detail dalam memberikan sentuhan para setiap property untuk mendukung kesempurnaan vibe acara. Salute to Vegapribumi dan the whole team!”

  1. Vendor Photography @kimiandsmithpictures

“Mempunyai fotografer seperti @kimiandsmithpictures pasti menjadi impian setiap pasangan, karena selain pintar dalam mengatur posisi dan gaya, terutama karena David termasuk orang yang kaku dalam bergaya untuk difoto, hehe.. tapi tim ini sungguh detail dalam mengabadikan momen. Tidak heran kenapa kita memang harus memilih vendor foto yang terbaik, karena ini adalah acara sekali seumur hidup, patut diambil oleh tangan-tangan yang ahli dalam menangkap momen.”

Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement

Tjiang juga memberikan tips buat kamu yang sedang mempersiapkan acara lamaran:

“Dalam persiapan lamaran, pastikan itu adalah keinginan dari kalian sebagai pasangan dan bukan sebagai individu, karena percayalah, menyatukan dua keinginan adalah hal yang membuat urat menjadi tegang, tapi ketika kita berhasil menyatukan suara, rasanya ada kepuasan tersendiri. Sejauh apapun angan dan keinginan, pastikan kita kembali ke realita, ssuaikan dengan apa yang ada, yang benar-benar kalian butuhkan dan bukan hanya sekedar apa yang kalian inginkan. Ketika acara, seperti pesan David kepadaku, “let it flow, and always count on God” karena sebaik apapun manusia berencana, finishing touch tetap ada di tangan-Nya.”

Lamaran Bertema "Traditional Cantonese" dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David - Chinese Engagement

The post Lamaran Bertema “Traditional Cantonese” dengan Sentuhan Modern ala Tjiang dan David appeared first on The Bride Dept.

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal

$
0
0

Meski ada banyak kesempatan yang bisa mempertemukan dirinya dengan Naufal, namun ternyata momen yang pas datang pada bulan September 2017 lalu, di kantor.

“Kita sama-sama kuliah di ITB, hampir liburan bareng beberapa kali karena diajak teman. Sekarang, rumah kita searah, jadi kita sering pulang naik commuter line yang diselipin dengan obrolan-obrolan tentang kehidupan,” cerita Prita.

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta

Tidak perlu waktu lama bagi Naufal untuk memantapkan hati dengan Prita. Setelah berkenalan dalam kurun waktu 1,5 bulan, Naufal merencanakan pertemuannya dengan orang tua Prita sekaligus meminta izin untuk menikahinya. Saat restu sudah di tangan, semuanya sudah sukses direncanakan, tibalah datangnya hari proposal tersebut, tepat di malam tahun baru 2018.

“Kita lagi makan di salah satu restoran di Bundaran HI. Sambil melihat kembang api, kita bercerita tentang hal-hal yang ingin kita perbaiki dari tahun-tahun sebelumnya. Tepat pukul 12, Naufal mengajakku untuk memperbaiki hal-hal tersebut bersama di tahun berikutnya sambil membawa cincin untukku,” cerita Prita.

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta

Sudah menjadi cita-cita Prita untuk menikah dengan rangkaian adat yang lengkap karena kecintaannya terhadap lagu lawas dan klasik. Untungnya, Naufal juga menyukai hal serupa. Jadi, jadilah pernikahan menggunakan adat Jawa Jogja, tempat asal ayah Prita untuk akad nikah dan adat Minang untuk resepsi, sebagai tempat asal orang tua Naufal.

Semua rangkaian adat mereka laksanakan, mulai dari siraman, malam Midodareni, akad nikah bergaya adat Jogja, sampai dengan upacara Panggih. Hampir 50% proses dan acara adat tersebut dibuat seautentik mungkin mengikuti tata cara pernikahan Jogja sejak jaman dulu, mulai dari pemilihan kain, model kebaya, detail seserahan dan yang lainnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara adat, Prita dan Naufal juga menjalani momen pingitan, 7 hari sebelum hari H. Mereka sama-sama menjalani hari-hari tanpa bertemu dan komunikasi digital. “Aku dan Naufal juga tidak posting Instagram Story karena tidak mau saling melihat satu sama lain. Efeknya terasa, saat akad, rasanya bahagia campur haru karena sudah lama nggak ketemu. Plus, kita juga tidak terlibat drama menjelang pernikahan!”, cerita Prita.

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta

Untuk resepsi, Prita dan Naufal melaksanakan adat Minang, daerah asal orang tua Naufal. Dalam adat Minang, ada prosesi pemberian gelar kepada naufal dan Tukar Tando, pengembalian tanda pertunangan yang ditukar saat lamaran kemarin. Tak lupa, Prita pun juga mengenakan suntiang.

“Semua persiapan pernikahan ini disesuaikan dengan karakter dan keinginan kita berdua dan orang tua. Kita membuat moodboard yang rapih dan selalu update agar tidak ada yang terlupa. Kita memperhatikan setiap detail kecil.” cerita Prita.

Selama persiapan, Prita, Naufal dan keluarga pun juga merasa kesulitan dalam proses menyatukan keinginan berbagai pihak. Namun, berkat melakukan banyak riset, menjaga komunikasi dan mempersiapkan back up plan, semuanya berjalan lancar dan mencapai jalan tengah.

Agar pernikahannya terasa intim, Prita dan Naufal sepakat untuk melaksanakan pernikahan di rumah pribadi Prita, tempatnya tumbuh dewasa. “Kita memilih warna biru navy pada saat akad, lalu warna Marsala dan navy untuk malam resepsi. Selain karena itu dua warna favorit kita, kita juga mencontoh busana pernikahan orang tua. Untuk dekorasi, kita menggunakan palet warna bold dominan merah, ungu dan biru untuk menyegarkan mata.”

Bagi Prita, momen Kirab saat resepsi adalah salah satu momen yang diluar ekspektasinya. “Masuk ke dalam Birawa Hall diiringi dengan Gandang Tabuik dan lantunan dari Elly Kasim, disambut dengan barisan sahabat-sahabat kita, bridesmaids dan groomsmen, membuat suasana hati yang deg-degan dan beratnya sunting jadi hilang. Ditambah lagi, selama resepsi, ada The Soulful Band yang bikin ikut bergoyang, membuat rasa capek hilang,” kata Prita.

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta

Top 3 vendor:

1. Akuwedding

Akuwedding adalah top vendor pilihan kita. Akuwedding membuat seluruh acara berjalan lancar dan teratur. Mereka bersedia untuk go extra miles untuk membantu kita dan keluarga. Mereka juga yang menjadi perantara kita dengan vendor yang lain. Mereka tidak hanya bekerja sebagai WO, tapi bekerja dengan hati dan perasaan sehingga setiap prosesnya dijalani sebagai keluarga, membuat komunikasi jadi lebih nyaman. Banyak pujian yang datang untuk Akuwedding dari keluarga dan undangan atas kerja dan profesionalismenya.”

2. Reza Fauzi Photography

“Pembawaan Eja saat proses Lamaran sampai Resepsi benar-benar calming dan seru. Eja selalu membuat kita tertawa, mencairkan suasana yang tegang. Saat foto pre-wedding, Eja pun bukan hanya jadi fotografer, tapi membantu di sisi styling karena taste fashion-nya yang tinggi.”

3. Bumiauw / Mba Mia

“Mba Mia sungguh berjasa karena ia membuatku percaya diri di hari H. Aku sudah lama memantau Mba Mia karena hasilnya sangat detail. Selain itu, pembawaan Mba Mia yang menyenangkan dan mau mendengarkan aspirasiku sangat membantu momen yang menegangkan jadi lebih rileks.”

4. Aerindecora & Meriah Decor

“Dekorasi adalah salah satu elemen yang penting dalam rangkaian pernikahanku. Aku tidak bisa memilih, karena dua-duanya bisa merealisasikan dekorasi sesuai dengan harapanku. Pemilihan bunga dari Mba Ninda dari Aerindecora untuk Akad Nikah dan detail dekorasi dari Mas Innal dari Meriah Decor untuk acara Resepsi sangat diluar ekspektasi!”

Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta

Tips untuk brides to be,

“Tentu semua bride to be memiliki caranya masing-masing untuk mempersiapkan pernikahannya. Jadi, apa yang aku lakukan belum tentu sesuai dengan yang lain. Kemarin, aku sangat berusaha untuk banyak berdoa dan berpikir positif. Satu yang aku percaya adalah “everything happens for a reason”, jadi apapun yang terjadi pasti sudah merupakan jalan yang terbaik. Hal penting lainnya juga adalah mendengarkan kata orang tua. Dari awal, aku selalu mengkomunikasikan ide dan asalanku ke orang tua, jadi mereka paham saat kita berdiskusi. Setelah diskusi, kembali lagi ke poin pertama bahwa keputusan orang tuaku inshaAllah yang terbaik. Selain itu, aku melakukan banyak riset dan mencoba memahami betul yang aku inginkan. Membuat moodboard adalah jalan yang cukup efektif, untuk mempersingkat waktu dan komunikasi saat bertemu vendor. Satu hal yang cukup menarik dan siapa tau cocok untuk yang lain, bahwa Pingitan ala tradisi tradisional itu ternyata seru. Yang pasti, H-7 tidak ada drama di antara kita dan pasangan. Selain itu, saat hari H jadi lebih senang karena bisa ketemu lagi setelah sekian lama berpisah!”

The post Adat Tradisional Jogja dan Minang di Pernikahan Prita & Naufal appeared first on The Bride Dept.

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

$
0
0

Tidak pernah terlintas di benak Sarah kalau niatnya untuk foto di salah satu studio foto menjadi awal perkenalannya dengan Reza, pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Memang benar apa kata pepatah, “Kalau jodoh tidak akan kemana” karena sepertinya pepatah itu sesuai untuk menggambarkan kisah cinta Sarah dan Reza yang baru saja melangsungkan acara lamaran cantik yang simple dan intimate.

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

Suatu hari di tahun 2015 silam, Sarah datang ke salah satu studio foto dengan niat untuk foto, tapi saat tiba di studio foto tersebut, ia bertemu dengan Reza, sang pemilik studio foto yang memberi tahu kalau Sarah harus booking dulu sebelumnya. Obrolan singkat itu ternyata meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi mereka berdua, “aku dan Reza sama-sama tertarik at first sight, tapi yasudah berlalu begitu saja karena kami tidak saling mengenal dan aku bahkan tidak tahu namanya,” ujar Sarah memulai ceritanya.

Satu tahun berlalu, salah seorang teman Reza tiba-tiba menghubungi Sarah, menawarkan Sarah untuk menjadi model di studio foto milik Reza yang langsung disambut positif oleh Sarah. Pertemuan Sarah dengan Reza saat sesi foto tersebut menjadi momen dimana mereka saling lebih mengenal satu sama lain. Reza bahkan sempat bertanya kepada Sarah apakah Sarah sudah memiliki pacar waktu itu, tapi sayangnya waktu itu Sarah sedang punya pacar.

Tidak ingin mengganggu hubungan Sarah dengan pacarnya, saat itu Reza tidak pernah menghubungi Sarah dan tidak pernah melakukan langkah apapun untuk mulai mendekati Sarah. Sampai suatu hari di bulan Maret 2018, Sarah meng-upload quote di Instastory-nya dan Reza langsung me-reply “cie, wkwk.” Karena Sarah bukan tipe perempuan yang sering meng-upload quote, saat itu Reza langsung memiliki perasaan kalau sesuatu baru terjadi dengan Sarah dan benar saja, ternyata saat itu Sarah sudah berstatus single.

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

Mengetahui hal itu, Reza pun langsung meminta nomor kontak Sarah dan komunikasi mereka pun berlanjut melalui chat. Tepat dua hari setelah mereka mulai rutin berkomunikasi melalui chat, Reza mulai bertanya mengenai hal-hal yang serius kepada Sarah, seperti tujuan hidup dan sebagainya. Reza juga langsung menyampaikan kalau ia siap melamar Sarah dan beberapa kali juga sempat membahas mengenai pernikahan. Tidak meng-iya-kan dan tidak juga menolak, Sarah awalnya masih ragu-ragu dan mengira kalau Reza saat itu hanya bercanda. Namun ternyata, keesokan harinya Reza langsung mengatakan ke Ayahnya kalau ia serius ingin melamar Sarah.

Melihat keseriusan Reza tersebut, Sarah akhirnya yakin kalau Reza adalah pria yang tepat untuknya. Tanpa menunggu lama, hari itu juga Sarah dan Reza langsung membahas mengenai rencana pernikahan dan mulai menentukan waktu dan lokasi acara pernikahan mereka. Setelah itu mereka pun langsung menentukan rencana untuk menyelenggarakan acara lamaran di akhir tahun 2018 dan melangsungkan acara pernikahan di awal tahun 2019, “and God really make it happen. Tidak menyangka berawal dari stranger, tiba-tiba mengajak nikah hanya dalam waktu dua hari setelah mulai chatting,” kenang Sarah. Uniknya, meskipun Sarah mengaku kalau ia tidak tahu banyak hal mengenai Reza dan begitu pun sebaliknya, “tidak tahu kenapa kami berdua sama-sama yakin kalau kami sudah menemukan orang yang selama ini kami cari,” tambah Sarah.

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

Baru-baru ini, Sarah dan Reza melangsungkan acara lamaran keluarga dengan konsep simple tanpa menggunakan adat dan acara tambahan lainnya. Acara lamaran ini bisa dibilang sebagai acara intimate engagement yang fokus dilakukan untuk mempertemukan kedua keluarga dalam suasana yang nyaman untuk saling mengenal satu sama lain. Sarah sengaja memilih lokasi indoor yang memiliki pencahayaan yang warm untuk bisa menjamu semua keluarga dan sahabat yang hadir dengan suasana yang nyaman.

Rangkaian acara juga dibuat secara simple mulai dari penyampaian maksud kedatangan oleh keluarga Reza, penerimaan dari keluarga Sarah dan jawaban pribadi Sarah atas tujuan kedatangan Reza dan keluarganya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan prosesi tukar cincin, seserahan dan foto bersama, “as simple as that, dan setelah itu dilanjutkan dengan acara silaturahmi dan ngobrol-ngobrol. Bagi kami, yang terpenting dari acara lamaran adalah penerimaan dari maksud lamaran itu secara formal dan proses perkenalan kedua keluarga,” ujar Sarah.

Pembawaan MC yang seru dan kedua belah keluarga yang santai dan humoris juga berhasil membuat suasana menjadi cair dan bisa menyatukan kedua keluarga saat itu. Ada satu momen dimana Reza diminta untuk berpantun oleh kakeknya saat acara berlangsung, “tapi sayang aku masih belum ada di ruangan jadi tidak bisa melihat langsung kepanikan Reza waktu membacakan pantun saat itu, hehe..” kenang Sarah.

Sarah juga mengaku kalau pada saat ia dipanggil oleh keluarganya untuk memasuki ruangan dan memberi jawaban atas lamaran keluarga Reza, awalnya Sarah sudah berniat untuk santai dan siap untuk menikmati acara dengan penuh canda tawa. Tapi ternyata setelah ia memasuki ruangan acara, niat untuk santai langsung sirna saat ia melihat ekspresi para tamu dan keluarga yang sedang terharu bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Seketika Sarah pun jadi tidak bisa menahan perasaannya dan jadi ikut terbawa suasana haru.

Selain itu, ada satu momen lain yang menurut Sarah juga berkesan, yaitu saat keluarga besar Reza datang ke lokasi acara satu jam lebih awal, yang sukses membuat keluarga Sarah panik karena belum siap untuk menyambut kedatangan keluarga Reza. Tapi dari semua momen dan cerita dari acara lamaran Reza dan Sarah, Sarah pribadi merasa sangat bersyukur karena seluruh rangkaian acara berjalan dengan sangat lancar sesuai yang direncanakan.

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

Berikut top 3 vendor pilihan Sarah:

  1. Vendor photo @ultraviolet_ina: “Menurut aku yang bagus dari pengambilan foto oleh Ultra Violet ini adalah pengambilan momen dan angle. Ultra Violet dengan sangat bagus dan pas dapat ngambil semua momen berharga dari acara lamaran kami. Pengiriman fotonya juga cepat banget, hehe..”
  2. Vendor make-up @beautybykalza: “Proses make-up sangat cepat dan rapi. Aku juga tidak perlu menyampaikan make-up seperti apa yang aku mau, karena sepertinya vendor ini sudah tahu persis make up yang cocok untuk wajah aku.”
  3. Event Organizer @dinipujisukma: “Sebenarnya EO ini masih tergolong start-up, tapi keren banget! Benar-benar detail dalam mengurus segala hal mengenai acara dan aktif menanyakan banyak hal untuk acara lamaran kami. Harganya juga sangat terjangkau, hehe..”

Sarah juga tidak lupa memberikan tips buat kamu yang sedang mempersiapkan acara lamaran. Yuk simak tips dari Sarah berikut!

“Persiapkan acara lamaran dan pernikahan dengan suasana happy. Tidak perlu dibawa pusing karena sebenarnya mengurus acara seperti ini mudah dan cepat kok. Tentukan konsep acara yang kalian inginkan seperti apa sejak awal, dan langsung fokus mencari segala hal yang sesuai dengan keinginan kita. Tidak perlu melihat referensi dengan tema lain, karena malah akan membuat kita ‘galau’ mengenai konsep yang kita inginkan, dan bisa membuat proses persiapan kita jadi semakin ‘ribet’. Memperbanyak hal-hal yang bisa kita kerjakan dan urus sendiri juga seru lho, seperti aku dan Reza yang membuat dan men-desain ring box kami sendiri. Bangga dan ada kepuasan tersendiri saat melihat hasilnya, hehe..”

Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor

The post Intimate Engagement Party of Sarah & Reza at The Mirah Hotel Bogor appeared first on The Bride Dept.


7 Tips Persiapan Pernikahan Untuk Pasangan LDR

$
0
0

Brides, pasti tahu dong repotnya mempersiapkan pernikahan? Nah, apa jadinya jika pasangan yang sedang menjalani LDR harus mempersiapkan pernikahan? Yuk simak bareng 7 tips persiapan pernikahan untuk pasangan LDR!

Bisa dibayangkan kalau hubungan cinta jarak jauh akan membuat persiapan pernikahan menjadi lebih repot dibandingkan bagi pasangan yang berlokasi sama. Eits, tapi bukan berarti pasangan LDR harus pesimis loh. Anda bukan satu-satunya pasangan LDR yang harus dihadapkan dengan persiapan pernikahan secara jarak jauh. Kenyataannya banyak sekali pasangan LDR yang bukan cuma sukses mempersiapkan pernikahan, tetapi juga menjalaninya dengan efektif.

1. Samakan Visi & Ekspektasi Sejak Awal

Penting bagi pasangan LDR untuk blak-blakan dan serius membahas persiapan pernikahan sejak awal. Bahkan jauh sebelum keputusan menikah sudah ditentukan, tidak ada salahnya pasangan sudah mulai saling sharing mengenai ide pernikahan ideal. Ini supaya kalian bisa semakin memahami apa yang menjadi prioritas, menyamakan visi dan ekspektasi, memudahkan pengambilan keputusan dan hal-hal penting lainnya.

Jadi, coba deh mulai bahas hal-hal seperti :

  • Apa yang bersifat wajib dan penting di hari pernikahan ( tamu, tradisi dsbnya)
  • Dimana, kapan dan apa tema acara pernikahan
  • Budget acara pernikahan
  • Rencana bulan madu, jika ada
  • Hal-hal yang harus dikerjakan, pembagian tugas dsbnya.

2. Lebih Fleksibel & Mau Kompromi

Pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh pasti sudah tahu betul cara untuk menjadi lebih fleksibel dan lebih mau berkompromi. Tidak ada pengecualian dalam persiapan pernikahan, pasangan justru harus lebih siap untuk mengambil keputusan sesuai prioritas dan siap berkompromi demi kesuksesan persiapan pernikahan.

3. Manfaatkan Teknologi

Pasangan LDR boleh bersyukur karena urusan jarak bisa dengan mudah disiasati dengan teknologi. Jadi aktifkan saja gadget setiap anda harus membuat keputusan seperti memilih pernak- pernik pernikahan, membuat agenda atau reminder, mendokumentasikan video untuk saling berkirim dengan pasangan dan masih banyak lagi.

4. Pertimbangkan Jasa Event/Wedding Planner

Menggunakan jasa wedding planner bisa mempermudah persiapan pernikahan, terutama jika pasangan memutuskan untuk menikah di destinasi baru. Pastikan untuk memilih event planner yang bisa dipercayai dan punya kredensial yang cocok dengan anda dan pasangan.

5. Sedia Payung Sebelum Hujan

Supaya persiapan pernikahan untuk pasangan LDR semakin lancar dan efektif, pikirkan seluruh skenario berikut rencana terbaik dalam menghadapi acara pernikahan anda. Jika pernikahan membutuhkan persiapan keluar negeri, maka dokumen penting seperti visa sudah harus dipersiapkan. Lalu sama halnya dengan tradisi pernikahan yang dipilih, izin gedung yang akan dipakai hingga siapa yang akan meresmikan acara pernikahan dsbnya.

6. Jangan Hanya Membahas Persiapan Pernikahan

Ingat untuk juga terus memupuk percintaan seperti biasanya dan tidak melulu membahas soal persiapan pernikahan. Luangkan waktu untuk tetap nge-date dan ngobrol tentang berbagai topik yang bebas dari persiapan pernikahan. Ini supaya pasangan bisa menghindari kebosanan dari beban persiapan pernikahan.

7. Komitmen Menjalani Bersama

Yang terpenting, pasangan LDR harus komit dalam menjalani persiapan pernikahan sebaik-baiknya bersama. Hindari emosi akibat perselisihan atau perbedaan pendapat, tetap menjalin komunikasi dengan baik, diskusikan segala hal yang berhubungan dengan pernikahan secara kepala dingin, dan cuma ambil keputusan yang sudah disetujui bersama.

Jadikan target buat anda dan pasangan untuk tidak pernah cek-cok sekalipun dalam urusan persiapan pernikahan. Yakin deh dengan kerjasama yang baik, semua pasangan LDR pasti bisa!

 

The post 7 Tips Persiapan Pernikahan Untuk Pasangan LDR appeared first on The Bride Dept.

Total Budget Pernikahan “Crazy Rich Surabayan” di Bali

$
0
0

Kabar pernikahan Jusup Maruta Cayadi dan Clarissa Wang yang disebut “Crazy Rich Surabayan” ini cukup menarik perhatian publik. Bukan tentang konsepnya yang unik, tetapi karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan ini memang cukup fantastis. Nah, kali ini The Bride Dept menggambarkan total budget pernikahan sang Crazy Rich Surabayan di Bali, akhir minggu ini

Total Budget Pernikahan "Crazy Rich Surabayan" di Bali

Venue

Jusup dan Clarissa akan menggelar pernikahan di Bali tepatnya di The Mulia Resort. Mereka mem-booking hotel tersebut selama pernikahan untuk tempat acara, sekaligus tempat menginap keluarga dan sebagian tamunya. Untuk dinner di The Mulia Resort, total dana yang dikeluarkan paling sedikit sebesar 15.000 dollar sampai 50.000 dollar atau setara dengan 700 juta rupiah. Itu belum termasuk sewa venue, serta kamar hotelnya yang biaya disewakan sekitar 6jt/hari. Mungkin jika  diestimasikan budget untuk venue sebesar 5 milliar sampai 10 milliar rupiah.

Akomodasi

Mereka mengundang 5.000 tamu yang dibiayai tiket pesawat untuk ke Bali baik dari Indonesia maupun luar negeri dengan tiket kelas ekonomi, dan untuk tamu VIP dengan kelas bisnis. Misal tiket pesawat ekonomi dari Jakarta ke Bali sekitar 1.7jt x 5.000 tamu undangan 8.5 milliar dan belum termasuk VIP kelas bisnis dan penerbangan internasional. Estimasi total budget untuk akomodasi tamu sebesar 10 milliar rupiah.

Souvenir

Mereka memberikan souvenir 5 gram atau 10 gram emas batangan yang diukir dengan gambar kedua calon pengantin beserta nama dan tanggal pernikahan mereka. Harga emas Antam batangan untuk 1 gram saat ini mencapai 652 ribu rupiah.

5 gram X 652.000 = Rp 3.260.000 / 10 gram X 652.000 = Rp 6.520.000

Jika semua tamu minimal diberikan souvenir emas 5 gram, minimal bisa menghabiskan budget sebesar 16.3 milliar rupiah.

Doorprize

Ada 5 mobil Jaguar yang diberikan saat wedding dinner dan juga hadiah Iphone tipe XS Max, XS, dan XR untuk best photo saat welcoming dinner. Harga 1 mobil Jaguar bisa mencapai 1 sampai 2 milliar rupiah. Untuk harga iphone sebesar 20 juta rupiah. Estimasi budget doorprize sebesar 8 milliar rupiah.

Di Indonesia sendiri memang identik untuk menyelenggarakan pernikahan besar-besaran, biasanya mereka bisa menghabiskan budget sekitar ratusan juta rupiah. Biaya pun bisa menjadi membengkak karena rata-rata orang Indonesia memiliki keluarga yang besar dan kerabat jauh yang pastinya harus di undang di hari pernikahan.

Apalagi Keluarga Jusup dan Clarissa ini memiliki banyak rekan bisnis, sehingga harus dijamu dengan baik. Dengan jumlah tamu yang banyak dan pernikahan yang mewah bisa menghabiskan biaya ratusan milliar rupiah. Gambaran budget diatas juga belum termasuk vendor-vendor lain yang mendukung pernikahan ini. Kira-kira total budget pernikahan mereka berapa kali lipat total budget pernikahan kamu ya, Brides?

The post Total Budget Pernikahan “Crazy Rich Surabayan” di Bali appeared first on The Bride Dept.

Mengintip Persiapan Pernikahan Nick Jonas & Priyanka Chopra di India

$
0
0

It’s getting real! Pasangan yang baru saja melangsungkan acara lamaran bulan Juli lalu dengan tradisi India ini akan menikah besok! Memiliki perbedaan umur 10 tahun dan belum lama menjalin hubungan cukup menarik perhatian publik saat mereka berencana menikah. H-1 pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra, semua persiapan sudah lengkap dan kedua keluarga pasangan ini pun sudah berkumpul di India, tempat mereka melangsungkan pernikahan.

Venue

Nick dan Priyanka akan menikah disalah satu tempat paling menakjubkan di dunia yaitu Taj Umaid Bhawan Palace in Jodhpur, India. The Umaid Bhawan adalah peninggalan kerjaan terakhir India yang merupakan salah satu tempat tinggal terbesar di dunia dan dahulu ditinggali oleh keluarga kerajaan Jodhpur. Harga menginap ditempat ini biasanya sekitar 900 dollar atau 13 juta rupiah per orang untuk satu malam.  Sementara untuk melangsungkan pernikahan seperti Nick dan Priyanka, biaya yang dikeluarkan untuk venue sebesar 60 ribu dollar atau setara 870 juta rupiah. Bangunan super megah dengan interior klasik yang sangat cantik ini menjadi saksi pernikahan Nick dan Priyanka.

Pre-Event

Pasangan ini akan melangsungkan beberapa acara menjelang pernikahan, beberapa acara itu termasuk Christian ceremony yang semuanya dilakukan di India. Adapula kabar dari media di India, tanggal 29 November dan 30 November pasangan ini akan melangsungkan upacara tradisi India. Pertama mereka akan melakukan Sangeet ceremony dan dilanjutkan dengan Mehendi, yang mana mereka akan di-henna.

Minggu lalu, mereka juga sudah melangsungkan bachelor dan bachelorette party bersama teman-temannya dilokasi berbeda.

Preparation

Sejak beberapa hari lalu sudah banyak persiapan yang dilakukan di The Umaid Bhawan. Sudah ada ratusan box kembang api yang akan disiapkan untuk acara after party serta pemasangan lighting yang biasanya digunakan untuk panggung konser besar. Dilihat dari set lighting dan panggung, sepertinya Nick bersama teman-temannya akan bernyanyi di acara after party itu.

The Wedding

Tanggal 1 Desember di The Umaid Bhawan, mereka akan menikah dibawah 4 pillar tradisional khas India yang disebut Mandap. Setelah itu dilanjutkan dengan Christian ceremony, di hari yang sama.

Kabarnya, Nick akan menggunakan baju berwarna ivory sementara Priyankan dibalut dalam busana merah. Untuk Bridesmaid, yang salah satunya adalah seorang filmmaker Mubina Rattonsey sahabat lama Priyanka, akan mengenakan baju dari Ralph Lauren. Penasaran kan seperti apa Nick Jonas dan keluarganya berbusana India di pernikahan ini? Stay tuned di The Bride Dept!

The post Mengintip Persiapan Pernikahan Nick Jonas & Priyanka Chopra di India appeared first on The Bride Dept.

Tradisi Mehendi dan Sangeet Menjelang Pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra

$
0
0

Setelah kemarin kita semua hanya bisa menebak-nebak apa yang terjadi di pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra, lewat akun Instagram pribadinya Priyanka membagikan momen-momen kebahagiaan mereka berdua bersama seluruh  keluarga besar dan teman-teman terdekat. Di India sangat identik dengan tarian dan musik setiap ada perayaan apapun. Begitu juga dengan pernikahan Nick dan Priyanka, mereka melakukan beberapa tradisi tradisional India menjelang acara pernikahan yaitu Mehendi dan Sangeet yang sangat seru. Adanya tradisi ini membuat kedua keluarga semakin dekat dan ikut berpartisipasi disetiap acara.

Mehendi

Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra

Mehendi adalah salah satu tradisi khas India menjelang pernikahan yang mirip seperti Henna night, dimana calon pengantin digambar di bagian menggunakan henna dan salah satu acara penting untuk para wanita yang akan menikah. Priyanka sangat senang selama mempersiapkan pernikahan ini karena kedua keluarga sangat mendukung mereka menggabungkan 2 kebudayaan yang berbeda dan selama ini mereka impikan. Priyanka menggunakan Saree dengan warna yang colorful dengan dominasi warna kuning dan pink, sementara Nick menggunakan baju khas India bermotif dengan warna beige.

Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra

Sangeet

Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra

Tatanan lampu dan panggung yang kemarin The Bride Dept sudah ceritakan saat persiapan pernikahan Nick dan Priyanka ternyata untuk acara Sangeet. Sangeet termasuk tradisi India yang dilakukan menjelang acara pernikahan. Dimana kedua keluarga harus tampil menceritakan perjalan cinta kedua pasangan ini sampai akhirnya mau menikah. Tampak personil Jonas Brothers lainnya berpartisipasi dalam acara ini, Joe Jonas, Kevin Jonas, dan adiknya yang paling muda Frankie Jonas, bersama aktor Jonathan Tucker yang menjadi groomsmen, dan Siddharth Chopra, adik Priyanka. Sementara, Sophie Turner sebagai teman dekat Priyanka juga ikut berpartisipasi dengan menari bersama keluarga Priyanka.

Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra Tradisi Mehendi dan Sangeet menuju pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra

Nick dan Priyanka resmi menikah secara Kristen hari Sabtu kemarin yang dipimpin oleh ayah Nick, Paul Kevin Jonas Sr. yang setelahnya dilanjutkan dengan tradisi India.

Kita tunggu kabar terbaru seperti pernikahan mereka, pasti masih penasaran kan dengan gaun yang dikenakan Priyanka. So, stay tuned ya!

The post Tradisi Mehendi dan Sangeet Menjelang Pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra appeared first on The Bride Dept.

5 Hal yang Membuat Calon Pengantin Bertengkar saat Persiapan Pernikahan

$
0
0

Saat mempersiapkan pernikahan pernikahan, pasti banyak halangan dan tantangan yang akan dihadapi oleh para calon pengantin. Masalah itu bisa jadi salah satu ajang pembelajaran atau simulasi kehidupan pernikahan nanti dan bisa atau tidaknya para calon pengantin menyelesaikan masalah ini dengan baik. Beberapa waktu lalu, The Bride Dept membuka sesi sharing bersama para followers dan sudah banyak yang mengirimkan ceritanya. Kali ini kami akan merangkum beberapa cerita seputar “hal apa yang biasanya membuat para calon pengantin bertengkar saat persiapan pernikahan”, sebagai berikut:

1. Misscommunication

Pasangan kadang tidak bisa menyampaikan pesan ke orangtuanya dan salah memilih kalimat membuat pesan yang ingin disampaikan jadi salah maksudnya karena pasangannya ini memang irit ngomong, sementara untuk urusan pernikahan pasti dipaksa untuk ngomong ke orangtuanya kadang bisa membuat mereka berantem, sepele tapi bisa jadi masalah ya.

2. Campur Tangan Pihak yang Tidak Berkepentingan

Adanya campur tangan pihak keluarga non-inti padahal tidak membantu biaya pernikahan sama sekali dan tidak bisa diajak koordinasi untuk menurut konsep pernikahan yang sudah direncanakan kedua pasangan lalu memaksakan kehendaknya sendiri. Sulitnya memiliki keluarga besar apalagi ada pihak-pihak yang punya kebiasaan “tukang atur” bisa menjadi masalah bahkan bukan dari kedua pasangan secara personal tapi cukup memusingkan dan harus ada solusinya.

3. Tidak Bisa Menentukan Pilihan

Ada banyak pilihan atau pun tidak bisa memilih sama sekali kadang memang menjadi masalah yang dikeluhkan para wanita kepada pasangannya. Masalah warna, jenis makanan, dekorasi, dan lain-lain tidak akan selesai kalau para calon pengantin tidak bisa menentukan, ujung-ujungnya laki-laki hanya bisa bilang “terserah kamu aja” ini pun bisa diartikan kalau memang dia tidak punya pilihan atau mungkin ia ingin menyesuaikan dengan selera kamu dan takut salah kalau berbeda pendapat.

4. Tradisi Adat yang Berbeda

Walaupun sekarang sudah banyak yang menggunakan konsep modern tetapi banyak orangtua yang tidak ingin meninggalkan tradisi adat untuk pernikahan anaknya. Nah ini bisa jadi masalah kalau orangtua berasal dari daerah yang berbeda dan ingin menyertakan semua unsur adat tersebut. Adapula tradisi adat yang berbenturan dan tidak cocok untuk disatukan dan banyak yang akhirnya memilih untuk mengalah. Ini pun akan jadi masalah kalau ada keinginan orangtua yang tidak bisa direalisasikan.

5. Menuntut Lebih ke Pasangan dan Egois

Saat persiapan pernikahan mungkin ekspektasi dari calon pengantin ini terlalu tinggi dengan pasangannya sehingga sang wanita menuntut lebih pada pasangannya dan membuat mereka berantem. Karena mereka sering berantem dan sama-sama egois pun rencana pernikahan menjadi batal karena tidak bisa menemukan solusi dari masalah mereka berdua.

Solusinya

1. Diskusi tentang “Marriage Life” Sebelum Nikah

Bukan hanya mempersiapkan acaranya tetapi kamu juga harus membahas seputar kehidupan pernikahan yang kamu inginkan bersama pasangan. Setiap orang pasti memiliki pemikirian sendiri tentang apa yang ingin dan tidak ingin mereka lakukan saat membina hubungan pernikahan. Bisa jadi prinsip kamu dan pasangan tentang pernikahan, anak, dan keuangan berbeda. Untuk mengatasinya, kamu harus membicarakan ini dengan pasangan tentunya bukan hanya mengutarakan keinginan tapi juga harus ada solusi dan toleransi saat beda pendapat.

2. Komunikasi yang Baik dan Introspeksi Diri

Apapun masalahnya, mau kecil atau besar bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik antar pasangan. Jangan biarkan masalah kecil menumpuk karena kalau sudah tidak ditahan lagi maka suatu saat kamu akan “meledak” dan sangat sulit untuk menyelesaikannya. Saat kamu emosi selama persiapan pernikahan, kamu juga harus introspeksi diri siapa tahu memang pilihan dan sikap kamu kurang baik dan jangan egois memaksakan kehendak.

3. Meyakinkan Orangtua

Cerita pasangan yang tidak jadi nikah sebelumnya karena sama-sama egois pun berlanjut karena akhirnya mereka sadar akan kesalahannya dan bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka pun ingin memperbaiki hubungan dan berusaha untuk meyakinkan orangtua masing-masing kalau mereka siap untuk menikah. Bagaimana pun juga meyakinkan orangtua setelah gagal menikah pastinya lebih sulit daripada meminta restu untuk melamar saatu itu.

The post 5 Hal yang Membuat Calon Pengantin Bertengkar saat Persiapan Pernikahan appeared first on The Bride Dept.

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

$
0
0

Pasangan ini bertemu di London, saat keduanya sedang melanjutkan studi di kota tersebut. Keduanya baru saja melangsungkan acara lamaran yang intimate. Yuk kita simak cerita perpaduan adat Betawi dan Jawa dalam lamaran Icha & Rizky!

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

Sebelum berangkat melanjutkan studinya, sebagai pengalaman barunya, Icha mencari banyak informasi seputar kehidupan di London, termasuk mencari teman-teman yang mengenal kota London dengan baik, dan sedang berada di sana. Dari berbagai koneksi, berkenalanlah ia dengan Rizky yang tengah menyelesaikan studi dan sedang bekerja di London.

“Selama di London, Rizky sering mengajakku jalan-jalan. Sayanya, Rizky harus kembali Jakarta duluan, saat aku masih harus melanjutkan studi di London dan Paris,” cerita Icha.

Berhubungan jarak jauh satu tahun sepulang Rizky ke Jakarta ternyata tidak menjauhkan komunikasi mereka. Keduanya sama-sama menjaga komunikasi, terutama di sosial media dan Rizky selalu memastikan bahwa ia bertemu Icha setiap kali Icha pulang ke Jakarta.

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

“Sepulangnya aku ke Jakarta for good dan kebetulan kita lagi sama-sama dinas di Singapura, Rizky melamarku, tepat di rooftop dengan pemandangan Marina Bay Sands. Sepulangnya kita dari Singapura, Rizky meminta izin kepada orang tuaku,” kata Icha.

Icha memilih color palette pastel pada acara lamarannya. Kebaya hijau mint dipilih pada hari bahagianya tersebut. Rizky yang kala itu akan mengenakan jas tutup ala Betawi memutuskan untuk menjahit spesial jas untuk Rizky dengan warna serasi, hijau.

Rizky berasal dari Betawi, sedangkan Icha berasal dari Jawa. Dalam acara lamaran kemarin, mereka ingin menggabungkan kedua sentuhan adat tersebut yang diawali dengan tradisi Palang Pintu yang menandai kesiapan lahir batin seorang laki-laki Betawi untuk mengarungi rumah tangga. Dalam rangkaian ini, ada sedikitnya lima orang yang berpartisipasi, mulai dari juru bicara sampai orang yang berpantun, sampai tiga orang pengiring dengan menggunakan Rebana Ketimpring.

“Selain itu, penampilan yang paling ditunggu-tunggu adalah pesilat sebagai kesiapan laki-laki untuk berkeluarga dan melindungi rumah tangganya. Ada juga pembacaan Sike yang melantunkan shalawat atau syair dengan irama Sike, yang menandai kesiapan laki-laki untuk membimbing istrinya.” kata Icha.

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

Prosesi adat Betawi tersebut tentunya tidak lepas dengan penyerahan dua buah roti buaya yang masing-masing berukuran 1,5 meter. Dalam adat Betawi, roti buaya ini menandakan kesetiaan dalam perkawinan.

Selanjutnya, prosesi adat Jawa pun dilanjutkan, mulai dari Dennen Adagia, dan ada pisang sanggan sebagai seserahan.

“Semua rangkaian acara sangat menyentuh. Tapi yang paling berkesan adalah saat papaku dengan spontannya menyuruh Rizky mengulang momen melamarku menggunakan Bahasa Inggris di depan semua keluarga besar, dan aku diminta menyanyikan sebuah lagu cinta untuk Rizky.” cerita Icha.

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

Top vendors:

1. @amayawedding

“Karena prosesi lamaran keluarga cukup panjang, kita bersyukur telah memilih keputusan yang benar untuk menggunakan jasa WO untuk memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana, jadi saat hari H, aku bisa fokus untuk menjalani acara dengan tenang. Selain itu, mba Syuita bisa dengan sangat baik bekerjasama dengan kliennya, sigap dalam kemungkinan apapun, dan yang terpenting, budget friendly!”

2. @fotologue_photo

“Dokumentasi adalah hal yang penting untuk masa depan, untuk mengenang momen penting yang telah terjadi. Dalam memilih vendor fotografi, budget dan hasil yang sesuai dengan selera sangat penting, namun yang juga tidak kalah penting adalah pelayanan pada saat hari H. Teman-teman Fotologue sangat akomodatif terhadap keinginan aku dan Rizkya dan mereka sangat menyenangkan untuk diajak kerjasama. Walaupun mereka sudah stand by seharian dan belum makan, mereka bisa membuat sesi foto tetap menyenangkan.”

3. @lavagold

“Menurutku, dekorasi sangat penting untuk mengangkat suasana acara dan ambience secara keseluruhan. Di hari lamaranku, aku tidak ingin dekorasi yang terlalu heboh, dan budget-ku juga terbatas. Saat hari H, aku kaget, aku mendapat rangkaian bunga yang sangat lebih banyak dari yang aku bayangkan, dan dari harga yang telah aku bayar. Servisnya sangat memuaskan!”

4. @verakebaya

No more beats mba Vera dalam hal fitting kebaya. Walaupun ia sudah terkenal, namun ia masih mau mengakomodasikan keinginan dan menyesuaikan budget-ku.”

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

Tips untuk brides to be,

“Ketahui elemen penting yang ada dalam acaramu yang akan membuatmu bahagia Dari situ, prioritaskan budget dan tenaga untuk hal-hal yang sangat penting untukmu. Kalau aku, kebaya dan make up adalah hal yang paling penting untuk membuatku percaya diri selama acara. Makanya, aku mengalokasikan budget lebih banyak untuk itu, namun aku komitmen untuk mengorbankan keinginanku untuk hal lainnya. Lalu, tentukan color palette untuk keseluruhan rangkaian acara, mulai dari pakaianmu dan pasangan, pakaian keluarga, sampai dekorasi, pastikan semuanya masih dalam color palette yang serasi agar keseluruhan elemen tampak serasi dan dokumentasi juga cantik. Terakhir, saat ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana, let it go. Pada akhirnya, yang terpenting adalah hubunganmu dengan pasangan, bukan acaranya. So breathe and just enjoy!”

Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky

 

The post Adat Betawi dan Jawa dalam Lamaran Icha & Rizky appeared first on The Bride Dept.

MLTR sampai Penggalangan Dana untuk Korban Gempa, di Acara Pernikahan “Crazy Rich Surabayan”

$
0
0

Kabar pernikahan Jusup dan Clarissa atau yang disebut “Crazy Rich Surabayan” ini masih menjadi pembicaraan publik. Pasalnya setelah kabar pernikahan mereka viral, ayah Jusup sendiri langsung mengklarifikasi bahwa acara pernikahan anaknya ini sederhana saja dan tidak seperti yang dibicarakan orang-orang. Acara pernikahan mereka di Bali ada tiga acara yaitu welcoming dinner, wedding party, dan after party.

Welcoming Dinner

Di acara ini calon pengantin dan para tamu menggunakan baju tradisional biasa seperti kebaya encim untuk perempuan dan kemeja batik untuk laki-laki. Vina Panduwinata, Putri Ayu, dan Shanty menjadi pengisi acara dan mereka pun mengajak para tamu undangan untuk bernyanyi bersama disela-sela penampilannya.

Wedding Party

MLTR sampai Penggalangan Dana untuk Korban Gempa, di Acara Pernikahan "Crazy Rich Surabayan"

Jusup dan Clarissa menggelar pernikahan dengan konsep fairy tale, yang mana sangat terlihat pada dekorasi yang dreamy dengan tatanan cahaya dan gambar bergerak yang elegant. Clarissa mengenakan gaun silver buatan Tex Saverio dengan riasan dari Adi Adrian dan aksesoris tiara yang simple namun cantik untuk menyempurnakan tampilannya. Saat mereka masuk, para tamu undangan menyambut mereka sambil memegang lampu kecil yang dihiasi dengan kupu-kupu seperti di film Crazy Rich Asian.

MLTR sampai Penggalangan Dana untuk Korban Gempa, di Acara Pernikahan "Crazy Rich Surabayan"

Tika Pagraky dan Maria Simorangkir (Pemenang Indonesia Idol 2018) membuka acara ini dan menyanyi beberapa lagu sambil menemani dinner. Setelah itu ada penampilan kolaborasi tarian tradisional dari bagian barat sampai timur Indonesia. Shanty juga tampilan meramaikan acara dengan sangat enerjik bersama 4 penari lain membawa lagunya dan beberapa lagu musisi lain. Calum Scott dengan suaranya yang teduh dan menenangkan juga diundangan ke acara pernikahan Jusup dan Clarissa untuk membawakan lagu-lagu romantis yang sangat menyentuh hati sebelum ia melangsungkan konser di Jakarta kemarin.

Tidak hanya menggelar acara pernikahan, tetapi Jusup dan Clarissa juga melakukan penggalangan dana untuk para korban Gempa di Palu, Donggala, Sigi, Lombok, dan Bali, yang terjadi beberapa bulan lalu. Ada juga korban yang diundang secara langsung sebagai bentuk simbolisasi pemberian dana tersebut.

After Party

Rangkaian acara pernikahan Jusup dan Clarissa ditutup dengan penampilan Michael Learn To Rock (MLTR) saat after party. Semua tamu undangan bisa mendekat ke area panggung, berkumpul, dan menikmati acara sambil bernyanyi bersama MLTR.

Dibalik semua kontroversi biaya pernikahan acara pernikahan “Crazy Rich Surabayan” ini, mereka pun tidak lupa untuk menjalani misi sosial dengan berbagi kepada para korban bencana yang membutuhkan. Mungkin juga masih banyak acara pernikahan yang lebih mewah daripada ini tapi baru kali ini berita seputar persiapan pernikahannya sudah tersebar publik dan menjadi perbincangan.

The post MLTR sampai Penggalangan Dana untuk Korban Gempa, di Acara Pernikahan “Crazy Rich Surabayan” appeared first on The Bride Dept.


Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

$
0
0

“Pernikahanku menggunakan tiga adat yang berbeda: Minang, Betawi dan Mandailing. Ini permintaan papaku yang nggak mau meninggalkan salah satu adat. Minang adalah asal Fadhel, Betawi adalah asal mamaku, dan Batak Mandailing dari papaku.” cerita Bulan mengenai adat dalam pernikahannya.

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

Setelah berdiskusi, kedua belah pihak sepakat untuk mengenakan pakaian adat Minang pada akad nikah yang dilanjutkan dengan berganti pakaian adat Betawi. Sedangkan, untuk resepsinya, Bulan dan Fadhel mengenakan pakaian adat Batak Mandailing.

“Untuk akad, aku tidak menggunakan warna putih atau bold seperti pakaian adat Minang kebanyakan. Aku memilih warna silver untuk mencari warna netral selain putih yang juga bisa cocok dengan aksesoris adat Betawi untuk mempersingkat waktu saat berganti adat.”

Sedangkan, untuk acara resepsi, Bulan sudah mantap dengan mengenakan kebaya warna hijau, warna favoritnya. Meski sempat banyak terima komentar bahwa pakaian adat Batak biasanya harus mengenakan warna merah, gold atau hitam, namun Bulan sudah mantap dengan pilihannya, hijau muda.

“Pemilihan warna itu susah-susah gampang. Aku cukup detail soal pemilihan warna, jadi cukup menyita waktu di bagian ini. Apalagi, warna yang aku gunakan cukup soft, sedangkan ketiga adat yang aku gunakan identik dengan warna yang meriah. Banyak pihak yang awalnya ragu dengan pemilihan warnaku, tapi saat hari H, alhamdulillah mereka memuji hasilnya.” cerita Bulan.

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

Dalam waktu yang cukup singkat, berganti-ganti pakaian dan adat memang cukup menantang. Untungnya, Bulan dan Fadhel dibantu oleh Tim Artea yang dapat mengatur waktu dengan baik.

Dalam pemilihan venue, Bulan dan Fadhel sempat mendapatkan kesulitan saat menemukan tempat yang tersedia pada bulan Oktober, karena hanya pada bulan tersebut abang Fadhel bisa pulang ke Indonesia. Pilihan waktu itu satu-satunya ada di Menara Bidakara. Dan saat itupun Bulan dan Fadhel masih waiting list di nomor 2.

“Alhamdulillah, dua minggu kemudian pihak Bidakara menghubungiku kalau tanggal tersebut bisa aku gunakan.” kata Bulan.

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

Untuk dekorasi, awalnya Bulan sempat ragu dengan penggunaan warna pink sebagai dekorasi saat akad nikah. Namun, tim Azka Anggun Art meyakinkan bahwa warna pink akan terlihat cantik saat dipadukan dengan warna pakaiannya, yaitu silver.

“Alhamdulillah hasilnya bagus. Mas Taufik dan Mba Azka menkombinasikan warna pink dengan biru muda dan putih.” cerita Bulan.

Sedangkan untuk dekorasi saat resepsi, Bulan dan Fadhel mengambil inspirasi dari Burung Merak, yaitu kombinasi warna hijau, biru, emas dan ungu. Keempat warna tersebut menjadi warna turunan untuk seragam keluarga dan teman-teman, kata Bulan, “aku mau pakai adat Batak Mandailing yang tidak terlalu terlihat Batak, mulai dari dekorasi, sampai make up, no bold color,”.

Pada saat resepsi, Bulan dan Fadhel juga diminta untuk menarikan tarian Tortor di depan tamu undangan. Meskipun mereka sudah berlatih satu minggu sebelumnya, namun mereka tetap was-was pada hari H.

“Dua jam sebelum acara, aku dan Fadhel masih minta latihan dengan pelatihnya di kamar. Walaupun nggak pede dan takut salah, tapi ini adalah salah satu momen yang paling berkesan untuk aku dan Fadhel,” cerita Bulan.

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

Top 3 vendor:

  • Artea Organizer

“Sejak dulu, aku ingin pernikahanku diurus oleh Artea. Tim Artea super detail. Dari awal ketemu dengan Mba Akte aku sudah yakin kalau mereka adalah WO yang tepat. Hasilnya rapih, semuanya berjalan sesuai rundown. Keluargaku tipe orang yang last minute untuk handle semuanya, tapi tim Artea sabar untuk melakukan follow up setiap hari. Pokoknya, tim Artea benar-benar sesuai ekspektasi dan bisa mengurus semuanya dengan sangat baik.”

  • Azka Anggun Art

“Walaupun aku banyak mau, tapi Mas Taufik dan Mba Azka bisa menangkap keinginanku dan merealisasikannya persis sesuai dengan impianku. Mas Taufik sampai melakukan riset dulu tentang adat Batak Mandailing sebelum membuat moodboard pelaminan, mulai dari motif-motif ulos untuk ukiran, bentuk rumah adat, sampai jenis bunga yang aku minta benar-benar dicari yang semirip mungkin. Kita super puas dengan hasilnya!”

  • Alfabet Catering

“Untuk yang lagi cari katering untuk acara pernikahan, aku rekomendasikan Alfabet. Timnya ramah dan sangat membantu, terutama Mba Tini. Makanannya enak, sampai teman-temanku bilang kalau makanannya bikin mereka mau nambah terus.”

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

Tips untuk brides to be:

“Pasrahin aja semuanya. Memang terkadang, khususnya perempuan, punya banyak impian untuk pesta pernikahannya. Yang perlu diingat adalah tidak ada yang sempurna di dunia ini, jadi apapun yang terjadi, terimalah, dan pasrah serta disyukuri. Jangan dibuat ribet karena bisa memicu konflik. Jangan lupa dengarkan kata orang tua, pilihan orang tua adalah yang terbaik. Kalaupun ada beda pendapat dengan orang tua, coba sampaikan dengan kepala dingin dan baik-baik untuk mencari jalan keluarnya. Lalu, jangan lupa refreshing dengan pasangan. Aku dan Fadhel, kalau lagi mumet, kita menghabiskan 1-2 hari tanpa ngobrol urusan persiapan pernikahan. Istirahat dulu. Kalau sudah fresh, baru lanjut lagi. Terakhir, bikin moodboard itu penting untuk keep on track dengan apa yang sudah direncanakan biar ngga bingung dan galau di tengah jalan, apalagi godaan untuk ganti konsep dan warna setelah liat Instagram.”

Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel

The post Perpaduan Adat Minang, Betawi dan Mandailing dalam Pernikahan Bulan & Fadhel appeared first on The Bride Dept.

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

$
0
0

Pantone, perusahaan yang bekerja pada sistem peerpaduan warna, baru saja mengumumkan tren warna untuk tahun 2019. Warna “Living Coral” yang menggambarkan kesan “vibrant, yet mellow” ini merupakan paduan warna oranye dan merah muda.

Beralih ke dunia pernikahan, tren warna Living Coral bisa kamu aplikasikan untuk mewarnai hari pernikahanmu. Living Coral cocok untuk pengantin yang ingin menambahkan warna dengan kesan bold namun tetap terlihat soft. Simak artikel dibawah ini sebagai inspirasi penggunaan warna Living Coral untuk hari spesialmu!

Kebaya

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

Warna Living Coral kerapkali digunakan oleh para pengantin pada hari pernikahan maupun acara adat. Tidak hanya pengantin, warna Living Coral juga dapat digunakan sebagai “seragam” untuk busana keluarga. Apabila kamu ingin menggunakan warna Living Coral sebagai warna busana pernikahanmu, kamu bisa menjadikan kebaya karya Vera Kebaya dan Anggi Asmara sebagai inspirasi. Keduanya memadukan kebaya berwarna Living Coral dengan kain batik berwarna coklat tua. Selain batik, warna ini juga cocok jika dipadukan dengan songket atau kain khas daerah lain.

Dekorasi

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

Ingin menambahkan warna Living Coral untuk dekorasi pernikahanmu? Warna Living Coral bisa kamu jadikan warna dominan atau hanya sebagai pelengkap. Contohnya seperti pelaminan dengan warna Living Coral dengan sentuhan warna putih, atau dekorasi rustic simple dengan bunga berwarna Living Coral sebagai pemanis. The choice is yours!

Bridesmaid

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

Selain kebaya atau seragam keluarga, jangan lupa kalau para bridesmaid-mu juga bisa menggunakan busana berwarna Living Coral. Warna ini dapat kamu jadikan inspirasi untuk model dress maupun kebaya dan batik.

Hand Bouquet

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

Tentu saja kamu perlu hand bouquet untuk melengkapi penampilanmu di hari pernikahan kan, bridesHand bouquet dengan dominasi warna yang bold namun elegan seperti ini dijamin akan membuat penampilanmu semakin cantik. Jangan lupa untuk menyelaraskan komposisi warna hand bouquet dengan dekorasi pernikahanmu ya!

Invitation

Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019

Last but not least, berikut inspirasi undangan pernikahan dengan sentuhan warna Living Coral. Untuk kamu yang ingin memadukan warna Living Coral dengan warna yang lebih bold, kamu bisa menggunakan warna navy. Namun apabila kamu ingin menggunakan konsep pernikahan rustic, desain undangan seperti inspirasi dibawah ini juga dapat kamu pertimbangkan dengan memadukan warna Living Coral dan warna pastel. Selain itu, kamu juga bisa memadukan warna Living Coral dan emas untuk kesan yang simple namun elegan.

Bagaimana, brides? Ingin menggunakan warna Living Coral untuk konsep pernikahanmu? Dapatkan inspirasi pernikahan lainnya di akun Instagram @thebridedept!

The post Living Coral: Tren Warna Pilihan Pantone untuk Tahun 2019 appeared first on The Bride Dept.

Kisah Dibalik Cerita Cinta Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi

$
0
0

Akhir pekan lalu, dua atlet wushu kebanggaan Indonesia, Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi baru saja melangsungkan pernikahan di Ayana Midplaza Jakarta. Yuk kita simak kisah dibalik cerita cinta Lindswell dan Hulaefi yang berujung pada pernikahan!

Kisah Dibalik Cerita Cinta Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi

Sesama atlet Wushu membuat mereka sering bertemu sejak kecil saat menjalani pertandingan, Hulaefi atlet Wushu perwakilan dari Jakarta, sedangkan Lindswell perwakilan dari Medan. Keduanya mulai berkenalan pada tahun 2011 saat sedang mengikuti Pelatnas. Setelah perkenalan tersebut, Lindswell dan Hulaefi mulai dekat dan menjadi teman baik karena mereka merasa cocok satu sama lain.

Sebelum memutuskan untuk menikah, keduanya sudah dekat sejak tahun 2015. Namun, keduanya dikabarkan baru menjalin asmara sejak tahun 2017. Diketahui bahwa Hulaefi menganut agama Islam, sedangkan Lindswell awalnya menganut agama Budha.

Awalnya, Lindswell memiliki keinginan untuk pensiun pada tahun 2015, dikarenakan dirinya mengalami cedera lutut. Namun ia mengurungkan keinginan tersebut dan mengikuti Asian Games 2018. Sebagai ajang kejuaraan terakhir bagi dirinya, Lindswell berhasil memenangkan medali emas untuk Indonesia, sedangkan Hulaefi meraih medali perunggu.

Kisah Dibalik Cerita Cinta Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi

Hubungan asmara Lindswell dan Hulaefi mulai tercium publik saat Asian Games sedang diselenggarakan pada bulan Agustus 2018. Walaupun keduanya tidak mengumbar kedekatan di media sosial, namun akhirnya mereka mengakui apabila mereka telah menjalin hubungan sejak tahun 2017.

Lindswell dan Hulaefi baru saja menyelenggarakan resepsi di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat hari Minggu, 9 Desember 2018. Mereka memilih konsep pernikahan modern seperti terlihat pada konsep dekorasi dan busana yang mereka kenakan.

Congratulations to the newly wed!

The post Kisah Dibalik Cerita Cinta Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi appeared first on The Bride Dept.

Mempersiapkan Kulit Cantik dan Bersih Menjelang Pernikahan

$
0
0

Sibuk mengurus segala macam persiapan menjelang pernikahan, jangan sampai membuat kamu lupa untuk mengurus diri sendiri ya, terutama kulitmu. Para calon pengantin pasti ingin tampil sempurna dan cantik di hari pernikahannya nanti. Untuk mendapatkan kulit yang cantik, para calon pengantin juga harus melakukan berbagai perawatan kulit yang tidak bisa didapatkan dengan instan. Nah, kali ini The Bride Dept ingin membahas apa saja perawatan kulit yang dapat dilakukan oleh para calon pengantin menjelang pernikahan, sebagai berikut:

1. Pahami perawatan yang cocok dengan jenis kulit

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda sehingga akan berbeda juga perawatan kulitnya. Kamu harus mengenal jenis dan masalah kulit agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Atau bila perlu kunjungi dermatologist beberapa bulan sebelum hari H. Dengan mengunjungi dermatologist, kamu bisa berkonsultasi dan melakukan perawatan kulit sesuai dengan estimasi waktu pernikahanmu. Sehingga saat hari H kamu telah selesai dengan perawatan kulit dan tidak menyisakan bekas treatment yang kentara pada kulitmu.

2. Exfoliate secara rutin

Beraktivitas setiap hari membuat kulit mudah terkena polusi, debu, dan terpapar sinar matahari. Membersihkan muka saja rasanya tidak cukup untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel dikulit. Untuk itu, tambahkan step exfoliate dalam rangkaian perawatan wajahmu setelah beraktivitas. Langkahnya, setelah dibersihkan dengan sabun, lanjutkan exfoliate kulit wajah dan tubuh dengan scrubminimal 2 kali seminggu dan dilakukan secara rutin untuk hasil maksimal.

3. Gunakan pelembab sebagai penyeimbang exfoliate

Setelah kulit dibersihkan dengan scrub, kamu bisa menyeimbangkan dan mengembalikan kandungan alami kulit dengan pelembab atau moisturizer. Pilih produk yang sesuai dan cocok untuk mengatasi masalah kulitmu. Pelembab dapat menjaga kulit tetap terhidrasi, serta mengunci kandungan alami pada lapisan kulit dalam.

4. Rileksasi wajah dengan masker

Setelah terpapar sinar matahari serta polusi dan melakukan perawatan kulit yang intensif setiap hari, kulitmu butuh mendapatkan rileksasi. Caranya cukup simpel, kamu bisa menggunakan masker terutama sheetmask yang sesuai dengan jenis dan masalah kulitmu. Masker dapat mengunci produk skincare yang kamu gunakan sebelumnya agar dapat bekerja dengan optimal. Tak hanya bernutrisi bagi kulit, dengan pijatan ringan saat mengaplikasikan masker, kamu juga dapat merileksasi tubuh dan pikiran yang penat karena mempersiapkan pernikahan!

5. Merawat bekas luka

Mempersiapkan Kulit Cantik dan Bersih Menjelang Pernikahan

http://bit.ly/GC-Dermatix-BrideDept

Melakukan aktivitas sehari-hari kadang dapat menimbulkan luka yang meninggalkan bekas. Nah kamu nggak mau kan bekas luka itu mengganggu penampilan kulitmu?

Bekas luka ini memang muncul secara alami, semakin serius luka yang dialami, maka akan semakin lama pula proses pemudarannya. Meski terlihat seperti hal yang sepele, adanya bekas luka akan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.

Para calon pengantin pasti sudah mempersiapkan wedding gown atau kebaya yang cantik, dan akan lebih percaya diri menggunakan busana tersebut apabila tidak terdapat bekas luka pada kulit. Untuk mendapatkan tampilan kulit minim bekas luka, kamu bisa merawat bekas lukamu dengan tidak setengah-setengah menggunakan Dermatix Ultra, gel untuk perawatan bekas luka yang teruji secara klinis memudarkan bekas luka hingga 80%.

Dermatix Ultra berfungsi untuk membantu meratakan, menghaluskan, dan memudarkan bekas luka menonjol dan menghitam, serta sangat efektif untuk bekas luka dibawah 2 tahun. Dermatix Ultra dapat digunakan untuk bekas luka yang disebabkan oleh operasi, terbakar ringan seperti terkena catokan, terkena knalpot, terkena percikan minyak goreng, tergores, dan digigit serangga.

Nah, sekarang kamu tidak perlu khawatir dengan bekas luka yang ada di tubuh kamu! Dengan menggunakan Dermatix Ultra, kulit pun akan terlihat cantik dan minim bekas luka.

So, good luck with your wedding, bride and groom to be!

The post Mempersiapkan Kulit Cantik dan Bersih Menjelang Pernikahan appeared first on The Bride Dept.

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian

$
0
0

“Tiada momen selain pernikahan yang membuatku bisa mengenakan pakaian adat, apalagi Siger Sunda, itu cita-cita aku.” kata Dian mengawali ceritanya.

Dalam acara pernikahannya, Dian dan Aktian mengenakan dua pakaian adat, yaitu baju adat Mandailing untuk resepsi dengan sentuhan warna merah tua dan emas, serta pakaian adat Sunda untuk acara akad.

“Kita berdua sama-sama keturunan dari Tapanuli Selatan, sedangkan Sunda datang dari keluarga mamaku. Kita hanya menonjolkan sentuhan adat di pakaian pernikahan dengan satu prosesi adat Batak Mandailing, Mangupa. Tapi, karena waktu itu acaranya cukup padat, saat prosesi Mangupa, aku tetap mengenakan pakaian Sunda.” cerita Dian.

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall

Untuk pakaian adat Sunda, Dian sempat kebingungan karena terlalu banyak pilihan. Suatu hari, ia berinisiatif untuk jalan-jalan ke Pasar Mayestik, dan ia langsung menentukan tempat menjahit pakaian pernikahannya. Meski dipilih dengan intuisi, namun Dian merasa sangat puas dengan hasilnya yang didapatkan dengan harga yang jauh dibawah budget-nya.

Sedangkan untuk pakaian adat Mandailing, Dian memilih baju kurung dari Tandamata. Meski baju kurung identik ke adat Minang, namun setelah diyakinkan oleh beberapa saudara kalau baju kurung juga bisa digunakan untuk adat Batak Mandailing, Dian semakin yakin dengan pilihannya.

Lokasi yang strategis dan venue yang tidak mengikat vendor adalah salah satu pertimbangan bagi Dian dan Aktian untuk akhirnya yakin menggunakan Soehanna Hall di SCBD. Bagian yang paling disukai oleh Dian dan Aktian adalah sentuhan ornamen kayu untuk desain interiornya. Dan mereka pun bebas menggunakan vendor sesuai keinginan mereka.

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall

“Kalau soal dekor, aku nggak banyak pilihan. Aku langsung memilih Niqsproject karena pernah dipakai kakakku saat lamaran dulu, dan aku suka dengan hasilnya. Ternyata benar, aku nggak salah pilih vendor karena Niqs bisa menangkap brief yang aku mau, mulai dari detail bambu untuk backdrop, sampai warna bunga. Yang utama, mereka juga sabar menghadapi bridezilla yang lumayan banyak mau ini.” cerita Dian.

Kalau ditanya soal tantangan, apa yang dialami oleh Dian dan Aktian kurang lebih sama dengan pasangan lainnya, yaitu menyatukan kedua pihak keluarga untuk membuat keputusan, terutama saat ada ide dari masing-masing pihak yang harus dipertimbangkan.

“Untungnya, Aktian adalah The Best Partner in Crime-ku saat mempersiapkan pernikahan ini. Dia adalah orang nomor 1 yang benar-benar menemaniku dari awal persiapan sampai hari H, melebihi WO-nya sendiri. Kalau dengar dari cerita teman-temanku yang perempuan, pasangannya menyerahkan semuanya ke pihak perempuan, dan mereka mengurus semua kebutuhan sendiri. Kalau Aktian, mulai dari perintilan pemilihan warna seragam bridesmaid dan groomsmen, seragam keluarga, sampai warna bunga dan detail payet di baju pernikahanku dia bantu. He really cares about this and so into it.” kata Dian.

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall

Top 3 vendor:

1. Citra Yayihanoum

“Mba Yayi adalah MUA yang super duper humble. Asik diajak ngobrol, santai, dan sabar mendengarkan dumelan dan celotehanku sepanjang waktu saat hari H. Pembawaannya yang santai bikin aku nggak sadar kalau make up-nya udah selesai.”

2. Creative Collection Mayestik

“Banyak yang memuji kebayaku yang dibuat oleh Bu Ani dari Creative Collection, apalagi saat mereka tau budget untuk pembuatan baju ini!”

3. Al’s Catering

“Kalau vendor yang satu ini sih nggak perlu diraguin lagi. Dari pertama kali ketemu, technical meeting, aku sudah percaya dengan Al’s karena yang terpenting bukan hanya rasa makanan, tapi bagaimana mereka mengatur flow makanan selama acara. Bukan hanya kapten katering, tapi bagian marketingnya pun turun langsung ke lapangan dan mengecek satu-satu jumlah makanan serta memutari venue sambil melihat flow tamu.”

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall

Tips untuk brides to be:

“Sesibuk dan sepusing apapun persiapannya, tapi komunikasi adalah hal terpenting nomor satu. Jangan pernah mencoba memenangkan ego sendiri karena akan berdampak buruk pada kualitas komunikasi, baik dengan pasangan dan orang tua. Tanpa disadari, banyak drama pernikahan yang terjadi karena ego dan emosi sendiri. Semua orang punya impian pernikahannya masing-masing, tapi akan ada banyak kepala dan suara yang andil dalam persiapan pernikahan tersebut, jadi cobalah mengurangi ego tersebut dan mencoba lebih toleransi dengan pihak lain. Ingatlah bahwa resepsi hanyalah sebuah pesta, yang terpenting adalah pernikahan itu sendiri, saat kita dan pasangan serta keluarga sama-sama berjalan di jalur yang sama, tidak berat sebelah, hal ini akan membawa hal positif jangka panjang.

Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian di Soehanna Hall

The post Adat Mandailing dan Sunda di Pernikahan Dian dan Aktian appeared first on The Bride Dept.

Viewing all 1404 articles
Browse latest View live